Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya kembali menangkap seorang buronan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Informasi ini dibenarkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo.
Adapun kelompok teroris MIT Poso yang ditangkap berjumlah satu orang.
"Betul, 1 orang teroris asal Poso ditangkap. Info dari Kapolda," kata Dedi saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (4/12/2021).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, seorang buronan MIT Poso itu ditangkap di pegunungan Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Sulteng.
Anggota MIT Poso yang ditangkap itu juga dilumpuhkan oleh Satgas Madago Raya.
Baca juga: Satgas Madago Raya Dikabarkan Tangkap Seorang Buronan Teroris MIT Poso
Dedi menuturkan, identitas anggota MIT Poso yang ditangkap adalah Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir.
Namun, dia masih belum menjelaskan kronologis penangkapan pelaku.
"Teroris Poso yang ditangkap atas nama AP asal Poso," tukasnya.
Dari informasi, jenazah teroris MIT Poso itu masih dalam proses identifikasi tim DVI Polri.
Diberitakan sebelumnya, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Rudy Sufahriadi meminta empat buronan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang tersisa untuk menyerahkan diri.
Hal tersebut menyusul telah kembali diperpanjang Satgas Operasi Madago Raya pada 2022.
"TNI-Polri sementara terus bekerja untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat dan tokoh agama guna menurunkan para DPO agar menyerahkan diri, tetapi sampai sekarang belum ada, sehingga harus terus dicari," kata Rudy dalam keterangannya, Sabtu (1/1/2022).
Di sisi lain, Rudy mengapresiasi torehan Satgas Madago Raya yang berhasil melumpuhkan 5 dari 9 teroris MIT Poso pada 2021 lalu.
Apalagi, satu di antaranya merupakan pimpinan MIT Poso Ali Kalora.
“Hal yang menonjol selama tahun 2021 terkait penanganan terorisme, diantaranya adalah keberhasilan menangkap lima dari Sembilan DPO teroris Poso, antara lain Ali kalora dan Jaka,” jelasnya.
"Masih ada empat sisa DPO teroris Poso, dua dari Poso yaitu Suardin alias Farhan alias Abu Farhan dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang alias Basir, serta dua dari Bima NTB yaitu Jafar alias pak Guru alias Askar dan Imam alias Galuh alias Nae," sambungnya.
Ke depannya, kata Rudy, pihaknya akan segera merumuskan operasi Satgas Madago Raya untuk 2022 mendatang.
Ia menuturkan pihak kepolisian akan fokus melakukan pendekatan soft approach.
"Operasi Madago Raya tahun 2022 akan mengedepankan tindakan soft approach, bagaimana cara bertindak ini semua sementara dirumuskan," tukasnya.