Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal memberi perhatian serius terhadap politikus muda Partai Golkar Aliza Gunado yang berkelit saat bersaksi dalam persidangan perkara dugaan suap eks Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Azis Syamsuddin.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri memastikan tim jaksa penuntut umum (JPU) bakal menindaklanjuti permintaan majelis hakim.
"Tentu apa yang disampaikan hakim tersebut menjadi perhatian serius kami untuk menentukan sikap berikutnya terhadap saksi dimaksud. Seluruh keterangan saksi-saksi di persidangan telah disimak dan dicatat dengan baik oleh tim Jaksa," ujar Ali dalam keterangannya, Selasa (4/1/2022).
Ali menuturkan, tim jaksa KPK segera melakukan analisa dari keterangan antar saksi-saksi tersebut dan menuangkannya dalam analisa fakta surat tuntutan.
"Sekalipun ada perbedaan keterangan antar saksi, kami juga berharap seluruh keterangan para saksi ini akan dinilai dan dipertimbangkan hakim dalam putusannya," tutur Ali.
Baca juga: Paham Mekanisme Tata Tertib Dewan, Azis Syamsuddin Bantah Kesaksian Aliza Soal Uang Rp 1,1 Miliar
Sebelumnya, Ketua Hakim Muhammad Damis meminta jaksa KPK bersikap terkait keterangan Aliza yang tetap berbeda dengan tiga saksi lain yang dihadirkan bersama dalam persidangan.
Tiga saksi tersebut yakni Direktur CV Tetayan Konsultan, Darius Hartawan; mantan Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Lampung Tengah, Taufik Rahman; dan Kepala Seksi Dinas Bina Marga Lampung Tengah, Aan Riyanto.
Mereka dihadirkan jaksa untuk dikonfrontasi di depan majelis hakim guna membuktikan kebenaran keterangan Aliza.
Baik Darius, Taufik dan Aan mengaku mengenal serta pernah bertemu dengan Aliza.
Bahkan Taufik dan Aan menyebut pernah memberikan commitment fee untuk Azis agar membantu penetapan Dana Alokasi Khusus (DAK) Lampung Tengah melalui Aliza di tahun 2017.
Namun Aliza Gunado tetap mengaku tidak mengenal mereka.
Pada perkara ini, Azis Syamsuddin didakwa menyuap mantan Penyidik KPK asal Polri Stepanus Robin Pattuju sebesar Rp 3,09 miliar dan 36 ribu dolar AS.
Azis memberikan uang itu agar Robin membantu “menutup” perkara suap yang tengah disidik KPK terkait pengurusan DAK Lampung Tengah tahun anggaran 2017, yang diduga mengarah ke Azis Syamsuddin dan Aliza Gunado.