TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengumumkan susunan pengurus PBNU tahun 2022-2027, Rabu (12/1/2021).
Sejumlah tokoh dari berbagai partai politik pun masuk dalam jajaran pengurus.
Dari PDIP, Golkar hingga PPP.
Terkait masuknya beragam politikus, Wakil Ketua Umum (Waketum) PBNU Nusron Wahid memberi tanggapannya.
Baca juga: POPULER Nasional: Harta Jokowi vs Gibran | Nama Pejabat Masuk PBNU
Nusron menyebut, dalam kepengurusan ini, Ketua PBNU ingin memperlakukan seluruh partai politik sama alias equal treatment.
Hal itu juga melihat bahwa NU tetap membutuhkan relasi dari partai politik.
"Gus Yahya ingin istiqomah ingin konsisten mnejaga jarak yang sama dengan partai politik dan tetap menghormati hubungan yang sama karena memang NU butuh partai politik," kata Nusron, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (12/1/2022).
"PBNU ingin menjaga relasi yang sama, equal treatment dalam hal relasi antar NU dengan semua partai politik," tambahnya.
Baca juga: Pertama Kali dalam Sejarah, Berikut Profil Singkat 11 Perempuan yang Masuk Jajaran Pengurus PBNU
Lanjutnya, Nusron mengatakan memang ada peraturan NU yang melarang pengurus PBNU merangkap jabatan pengurus harian partai politik.
Untuk itu, ia mengingatkan bagi politikus yang masuk jajaran pengurus PBNU, harus melepas jabatan di pengurus harian partai politik.
Meskipun begitu, kata Nusron, NU bukan lah organisasi yang anti dengan partai politik.
"Bukan berarti bahwa NU anti partai politik, NU menghormati keberadaan partai politik."
"Tapi di sisi lain, NU menghargai hak-hak konstitusional dari semua warga negara Indonesia."
"Hanya saja ketika dia aktif menjadi pengutus harian PBNU di semua tingkatan termasuk PBNU, PWNU, PJNU harus melepaskan jabatannya di partai politik tersebut," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengumumkan susunan pengurus PBNU tahun 2022-2027. yang berjumlah 180 orang, Rabu (12/1/2021).
Kepengurusan ini dinilai lebih gemuk dibanding sebelumnya yang hanya 150 orang.
Sejumlah politikus masuk dalam kepengurusan.
Misalnya, di jajaran Tanfidziyah, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dipercaya menjadi Sekretaris Jenderal PBNU.
Baca juga: Katib Aam PBNU Dorong Penggunaan Vaksin Halal
Sementara, Mardani H Maming ditunjuk sebagai Bendahara Umum PBNU.
Sementara itu, di jajaran Wakil Ketua Umum PBNU terdapat nama-nama Sekjen Kemenag Nizar Ali, Politikus Partai Golkar Nusron Wahid, Habib Muhammad Hilal Al Aidid, dan KH Zulfa Musthofa.
Berikut ini daftar politikus yang masuk dalam kepengurusan PBNU 2022-2027, dilansir Tribunnews.com:
1. Saifullah Yusuf
Saifullah Yusuf dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PBNU.
Saifullah Yusuf awalnya merupakan politikus PDIP.
Namun, ia berpindah ke PKB pada 2001.
Di PKB, ia bahkan pernah menjadi Sekjen PKB yakni pada periode 2002-2004.
Sejumlah jabatan pernah ia emban mulai dari Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal di era SBY, Wakil Gubernur Jawa Timur selama dua periode dan kini menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan.
Baca juga: Ini Susunan Lengkap Pengurus PBNU Masa Khidmat 2022-2027
2. Nusron Wahid
Nusron Wahid merupakan politikus Partai Golkar.
Di kepengurusan Golkar saat ini, Nusron bahkan menjadi salah satu Ketua DPP.
3. Mardani H. Maming
Mardani H Maming menduduki posisi Bendahara Umum PBNU.
Mardani merupakan politikus PDIP.
Ia menjabat sebagai Ketua DPD PDIP Kalimantan Selatan 2019-2024.
4. Nasyirul Falah Amru
Nasyirul Falah Amru menngisi posisi Ketua Tanfidziyah.
Nasyirul Falah merupakan politikus PDIP.
Ia terpilih sebagai angota DPR pada 2014 dan terpilih kembali pada 2019.
Baca juga: Pertama Kali Dalam Sejarah Tokoh Perempuan Masuk Jajaran Pengurus PBNU
Dikutip dari laman resmi DPR RI, Nasyirul Falah pernah menjabat sebagai Ketua Departemen Agama DPP PDIP (2011-2016).
Ia juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia (PP Bamusi) 2015-2020.
5. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah menduduki posisi Ketua Ketua Tanfidziyah
Khofifah Indar Parawansa merupakan politikus PKB yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur.
Khofifah dikenal sebagai politikus yang sudah menempati berbagai jabatan mulai dari anggota DPR, Menteri hingga Gubernur.
Sebelum menjadi Gubernur, Khofifah menjabat sebagai Mentero Sosial di periode pertama pemerintahan Jokowi.
5. Taj Yasin Maimun
Tas Yasin Maiumun masuk kepengurusan PBNU dalam jajaran A'wan.
A’wan adalah sejumlah ulama terpandang yang bertugas membantu Rais dalam menjalankan kebijakan di Nahdlatul Ulama
Taj Yasin Maimun merupakan politikus PPP.
Saat ini ia menjabat sebaai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Pada Muktamar XI PPP pada Desember 2020, Gus Yasin sempat menjadi kandidat ketua umum PPP namun akhirnya gagal.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Daryono)(Kompas.com)