News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ghozali Akui Jual 932 Swafoto Bentuk Eksperimennya Tawarkan Sesuatu Berbeda di Jagat NFT

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ghozali, mahasiswa animasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, ramai dibicarakan di media sosial setelah swafotonya dalam bentuk NFT (non-fungible token) terjual hingga belasan miliar.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ghozali, mahasiswa animasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, ramai dibicarakan di media sosial setelah swafotonya dalam bentuk NFT (non-fungible token) terjual hingga belasan miliar.

Dalam perbincangan dengan SerMorpheus melalui IG live, Jumat (14/2/2022) kemarin terungkap alasan dijualnya swafoto.

Sultan Gustaf Al Ghozali, mengungkapkan bahwa keputusan menjual 932 swafoto NFT merupakan eksperimen untuk menawarkan sesuatu yang berbeda di jagat NFT.

“NFT kebanyakan (berbentuk) ilustrasi, 3D art, editan Photoshop. Memang ada (yang berupa) foto, tapi umumnya pemandangan,” ujar pria 22 tahun tersebut.

Dalam percakapan tersebut, Ghozali juga mengutarakan dukungan dari komunitas kolektor NFT Indonesia menjadi faktor utama yang menyebabkan karyanya terjual laris manis.

Baca juga: Fenomena Foto Ghozali Laku Rp 13,8 Miliar, Gus Muhaimin: Bukti Pentingnya Penguasaan Teknologi

“(Di kanal) Discord NFT Indonesia banyak support. Banyak yang ngomongin, terus pada sepakat beli satu-satu untuk bantu saya,” kata Ghozali.

Co-founder SerMorpheus, platform NFT asli Indonesia, Rahmat Hidayat, menilai penghasilan yang didapat Ghozali merupakan buah ketekunan, keberanian, dan dukungan komunitas.

“Bayangkan, mengambil swafoto bertahun-tahun demi membuat timelapse. Berapa banyak orang yang bisa konsisten seperti itu?,” katanya.

Baca juga: Reza Arap Beli NFT Foto Selfie Ghozali Everyday Seharga Rp 18,6 Juta

Rahmat menyatakan ide yang dihasilkan Ghozali terbilang baru.

Gagasan itu bisa menginspirasi kreator NFT lain sekaligus mendorong publik untuk lebih memahami seluk-beluk NFT, yang selama ini identik dengan karya seni.

Menurut Rahmat, NFT tidak terbatas pada karya seni.

Ia mencontohkan, SerMorpheus berkolaborasi dengan Jazz Goes to Campus untuk mengeluarkan tiket NFT.

Perhelatan JGTC ke-44 yang akan digelar Februari mendatang pun akan menggunakan tiket NFT.

“Ini pertama kali terjadi di Asia Tenggara,” ujarnya.

Baca juga: Ghozali Jual Swafoto Laku Hingga Miliaran Rupiah, Sandiaga Uno: Dunia Sudah Mulai Berubah

Ghozali pun mengakui penggunaan NFT akan terus berkembang.

Ia mengaku baru mengetahui bahwa NFT memiliki fungsi tambahan dan bisa menjadi tiket pertunjukan.

Adapun Rahmat menyatakan tiket NFT menawarkan berbagai keunggulan seperti mencegah pemalsuan tiket dan menjadi memorabilia pertunjukan.

“Jika Ghozali tidak padat dengan tugas kuliah, kami tunggu di JGTC,” ucap Rahmat.

Diluncurkan Januari 2022, SerMorpheus merupakan platform jual-beli NFT di Indonesia.

Menggunakan rupiah, platform SerMorpheus menawarkan kemudahan bertransaksi bagi siapapun. NFT For Everyone.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini