News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Omicron di Indonesia Tembus  840 Orang dalam Sebulan: 609 Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif Covid-19 varian Omicron di Indonesia kian bertambah.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menyebut hingga 17 Januari 2022, kasus naik menjadi 840 orang.

Diketahui, kasus pertama varian Omicron transmisi lokal diumumkan pada 28 Desember 2021. Pria asal Medan (37) terkonfirmasi positif Omicron dan langsung diisolasi.

"Sejak Omicron terdeteksi pada 15 Desember 2021 sampai 17 Januari 2022 sudah ada 840 kasus positif Omicron," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dalam acara diskusi virtual 'Vaksin Booster Hindari Gelombang Ketiga', Selasa (18/1/2022).

Ia mengatakan dari total tersebut, 609 kasus positif terjadi pada pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN), 174 kasus  transmisi lokal, serta 57 kasus masih diteliti sumber penularannya.

Adapun kasus Omicron paling banyak terjadi pada pelaku perjalanan dari Arab Saudi (112 kasus), diikuti oleh pelaku perjalanan dari Turki (106 kasus), Amerika Serikat (62 kasus), Malaysia (49 kasus), dan Uni Emirat Arab (45 kasus).

Ia pun merinci, dari 840 orang yang positif Omicron, sebanyak 79,1 persen telah mendapat suntikan dua dosis vaksin Covid-19.

Lalu, 4,2 persen mendapat vaksinasi dosis pertama, tujuh persen belum menjalani vaksinasi, serta 9,7 persen belum diketahui status vaksinasinya.

"Tentunya ini menjadi kewaspadaan kita orang yang sudah divaksin saja masih bisa terkena Omicron, apalagi yang belum divaksin. Kita melihat orang yang sudah divaksin tertular Omicron gejalanya lebih ringan," kata Siti Nadia.

Sulit Hindari Kenaikan Kasus Omicron Transmisi Lokal 

Kasus omicron transmisi lokal kian meningkat.

Data per 17 Januari menunjukkan  total kasus omicron di Indonesia tembus 840 orang.

Sebanyak 174 kasus diantaranya adalah transmisi lokal. 

Merespons hal itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, kenaikan kasus transmisi lokal tak dapat dihindari. 

Berbeda halnya dengan kasus impor dari luar negeri, ada sejumlah aturan yang diberlakukan seperti melakukan tes RT-PCR, karantina dan isolasi sehingga kasus bisa ditemukan. 

"Kita tidak menghindar dari transmisi lokal, yang bisa itu membatasi kasus impor. Sehingga bisa terkendali dan memberikan waktu kepada kita menyiapkan dan mengendalikan penyebarannya," kata Nadia melalui pesan singkatnya kepada Tribunnews.com, Selasa (18/1/2022). 

Hal senada juga diungkap Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman. 

Ia mengatakan, tak hanya di Indonesia yang sulit mencegah penularan  kasus transmisi lokal ini, negara maju pun mengalami hal serupa. 

"Memang kesulitan dan negara maju pun sulit mencegah ini karena mayoritas 90 persen tidak bergejala dan tidak terdeteksi. Orang tidak merasa, enggak sakit, ditambah lagi  kemampuan mendeteksi kita terbatas. 3 T Indonesia terbatas menurut saya relatif rendah di ASEAN," ungkapnya kepada Tribunnews.com. 

Selain itu, varian omicron memiliki tingkat penularan 4 kali lebih cepat. 

Artinya bisa saja ada kasus impor yang tidak terdeteksi sebelumnya. 

"Karena tidak kuatnya karantina kita sebelumnya kurang dari 7 hari. Kemudian juga kita tahu bahwa masa inkubasi dari omicron ini bukan selalu semua di bawah 7 hari bahkan ada di atas 10 hari bahkan yang sampai menjelang 2 bulan," kata Dicky. 

"Artinya ya potensi itu masuk dan beredar di domestik menjadi besar dan tinggal menunggu waktu dan sekarang dengan sudah terdeteksi kasus di transmisi lokal ini perkara waktu untuk omicron berkembang bertumbuh lebih banyak dengan pola eksponensial itu," sambung dia. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini