News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UPDATE Gunung Api Berstatus Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 7 kali Gempa Erupsi

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penampakan Gunung Semeru, Selasa (18/1/2022). Gunung Semeru alami 7 kali Gempa Letusan/Erupsi.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Selasa (18/1/2022).

Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.

Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.

Pantauan pagi ini, gunung Semeru alami tujuh kali gempa Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm.

Gunung Merapi alami 34 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-12 mm.

Urutan level gunung api dari terendah hingga tertinggi yaitu:

- Level I (Normal)

- Level II (Waspada)

- Level III (Siaga)

- Level IV (Awas)

Update status gunung api di Indonesia, Selasa (18/1/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:

Baca juga: Satu Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Ditemukan: Kondisinya Mengenaskan

1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Merapi, Selasa (18/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.

Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.

Sedangkan asap kawah tidak teramati.

Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau mendung, angin lemah ke arah timur.

Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 14-22°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 626-718  mmHg.

Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 78-99%.

Catatan kegempaan hari ini, terjadi 34 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 19.6-122.2 detik.

Tercatat empat kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-8 mm, S-P 0.52-0.72 detik dan lama gempa 5.8-9 detik.

Selain itu, tercatat satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3 mm, dan lama gempa 18.5 detik.

Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.

Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Imbauan kepada Masyarakat

Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.

Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Mengenal Geografis Tonga, Negara yang Dihantam Tsunami Akibat Erupsi Gunung Berapi Bawah Laut

2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Semeru, Selasa (18/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.

Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.

Laporan pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas.

Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang tinggi sekitar 300 meter dari puncak.

Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah, angin lemah ke arah selatan.

Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 20-22°C.

Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat tujuh kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 55-95 detik.

Tercatat dua kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-6 mm dan lama gempa 25-35 detik.

Catatan lainnya, satu kali gempa Harmonik dengan amplitudo 9 mm, dan lama gempa 55 detik.

Terjadi satu kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 11 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 15 detik.

Gempa Hembusan terjadi 17 kali, dengan amplitudo 17-24 mm, dan lama gempa 17-40 detik.

Kemudian tercatat satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 15 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 25 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Wilayah potensi bahaya tersebut terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Baca juga: Pasca-Erupsi Gunung Bawah Laut, Tonga Kini Serukan Bantuan Darurat

3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Sinabung, Selasa (18/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.

Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.

Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.

Menurut laporan pengamatan, asap kawah tidak teramati.

Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan tenggara.

Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-19°C, dengan intensitas curah hujan 2 mm per hari.

Menurut pengamatan kali ini, hanya tercatat satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 4 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 39 detik.

Imbauan kepada Masyarakat

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, masyarakat dan pengunjung/wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).

Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.

Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.

Baca juga: Kata Kapolri soal Nasib Penendang Sesajen di Gunung Semeru, Proses Lanjut atau Restorative Justice

4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)

Penampakan Gunung Ili Lewotolok, Selasa (18/1/2022) (magma.esdm.go.id)

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.

Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.

Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-150 meter dari puncak.

Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah timur.

Adapun suhu udara tercatat sekitar 24.5-25.9°C, dengan kelembaban 67.6-76%.

Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu lima kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 28.9-41 mm, dan lama gempa 29-39 detik.

Tercatat tiga kali gempa Harmonik dengan amplitudo 9.6-23 mm, dan lama gempa 106-202 detik.

Terjadi dua kali Tektonik Jauh dengan amplitudo 5.8-26 mm, S-P 17 detik dan lama gempa 87-103 detik.

Selain itu, tercatat tiga kali gempa Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 6.9-11 mm, dan lama gempa 93-218 detik.

Catatan selanjutnya, satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 8 mm, S-P 3 detik dan lama gempa 11 detik.

Laporan lebih lanjut, tercatat adanya satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.

Imbauan kepada Masyarakat

Seluruh hasil pengamatan tersebut harus menjadi pertimbangan bagi masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok. 

Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.

Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.

Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Gunung Api

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini