"DPP Partai menerima berbagai laporan dan membaca pemberitaan di media, termasuk dari pendukung partai di Jawa Barat yang merasa terusik dan kurang nyaman dengan pernyataan Pak Arteria itu," lanjutnya.
Dalam klarifikasi tersebut, Komaruddin menegaskan bahwa apa yang disampaikan Arteria Dahlan dari sisi organisasi di Partai, penilaian Partai hal itu sudah melanggar etik dan disiplin organisasi.
"Dalam klarifikasi dengan DPP hari ini, Pak Arteria menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda."
"Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai kader Partai siap menerima sanksi yang diberikan Partai. Jadi DPP Partai memberikan sanksi peringatan kepadanya. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi Pak Arteria," jelas Komaruddin.
Pada saat bersamaan, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengingatkan Arteria Dahlan bahwa Indonesia dibangun dengan semangat persatuan-kebangsaan, tanpa membeda-bedakan suku, agama, jenis kelamin, status sosial dan berbagai pembeda lainnya.
“Semangat Indonesia untuk semua. Indonesia dengan jiwa bangsa Pancasila itulah yang dikobarkan oleh Bung Karno. Bahkan Bung Karno melakukan kontemplasi ideologisnya diformulasikan di Bumi Parahayangan ketika bertemu dengan Pak Marhaen dan kemudian mematangkan konsepsi Pancasilanya setelah dibuang ke Ende dan Bengkulu,” papar Hasto.
Arteria Dahlan Siap Terima Sanksi yang Diputuskan Partai
Arteria Dahlan, mengaku siap menerima sanksi yang diputuskan oleh partainya, PDI Perjuangan (PDIP).
Hal itu buntut pernyataannya yang meminta Kajati dicopot karena berbahasa Sunda.
"Sebagai kader, saya ini kader yang baik, tegak lurus sama partai dan tahu saya kader itu siap ditempatkan di mana saja dan tahu harus berbuat apa. Tentunya saya siap juga menerima sanksi yang dihadirkan nantinya yang diputuskan oleh DPP Partai," kata Arteria di Ruang Fraksi PDIP DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/1/2022).
Arteria kembali menegaskan bahwa tidak ada niat darinya untuk mendiskreditkan suku Sunda.
Dia juga telah memberikan klarifikasi dan penjelasan kepada DPP PDIP dan Fraksi PDIP DPR RI.
"Saya mohon maaf atas pernyataan saya tersebut. Dan kami juga memastikan tidak ada niatan sedikit pun untuk merendahkan, menyakiti keluarga kami yang bersuku Sunda," ucapnya.
Lebih lanjut, Arteria belajar banyak dari persoalan tersebut dan akan lebih efektif serta cermat dalam berkomunikasi.