TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI menyampaikan pihaknya mulai mewaspadai penyebaran berita bohong alias hoaks menjelang Pemilu Serentak 2024.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyampaikan pihaknya akan mengedepankan langkah preentif hingga persuasif untuk mengantisipasi penyebaran hoaks.
"Antisipasi Polri terkait penyebaran hoaks jelang Pemilu 2024. Dalam hal ini, tentu Polri selalu dan senantiasa mengantisipasi penyebaran hoaks. Tidak henti-hentinya terus melakukan utamanya adalah tindakan preentif dan persuasif," kata Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/1/2022).
Baca juga: Satgas Pangan Polri Tegaskan Stok Minyak Goreng Aman, Tidak Ditemukan Aksi Borong
Baca juga: Makam Pemuda Tewas Terikat di Toilet Dibongkar, Polres Metro Bekasi Kota Selidiki Dugaan Pembunuhan
Baca juga: Luhut Sebut DKI Berpotensi Naik ke PPKM Level 3, Wagub Ariza Beberkan Kondisi RS Rujukan Covid-19
Selain itu, kata Ramadhan, pihaknya juga akan mengedepankan langkah edukasi agar masyarakat lebih bijak menggunakan sosial media.
Pasalnya, penyebaran hoaks berpotensi adanya pelanggaran tindak pidana.
"Kita kedepankan lebih baik pencegahan, kita lebih kedepankan edukasi upaya-upaya sosial edukasi, masyarakat. Preemtif persuasif kita ingatkan, untuk selalu bijak gunakan medsos, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk yang bersangkutan tidak terkena pelanggaran," jelas dia.
Baca juga: Pemilu Ditetapkan 14 Februari, Legislator PKS: Apa Karena 21 Februari Itu 212?
Lebih lanjut, Ramadhan juga meminta agar masyarakat menyaring berbagai informasi sebelum menyebarkan lagi di sosial media.
"Dalam hal menerima info, kita imbau agar menyaring dulu atau filter dulu baru membagikan. Itu bentuk upaya yang dilakukan pihak Polri untuk mengantisipasi hal tersebut," tukas dia.