TRIBUNNEWS.COM - Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir.
Mulai dari berita sosok Edy Mulyadi yang diperbincangkan karena hina Kalimantan dan Prabowo Subianto.
Populer selanjutnya adalah imbas ucapan Arteria Dahlan.
Aktivis 98 dukung Ketum JoMan laporkan ubedilah Badrun ke.
Hingga berita Polri akui sengaja beri pelat nomor khusus untuk Arteria Dahlan.
1. Sosok Edy Mulyadi
Ucapan lantang seorang pria yang bernama Edy Mulyadi sedang ramai diperbincangkan karena menghina Kalimantan dan juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Banyak yang penasaran, siapa sebenarnya Edy Mulyadi?
Video viral Edy Mulyadi yang mengeluarkan pernyataan yang menyinggung masyarakat Kalimantan terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) kini tengah menjadi sorotan.
Bahkan, tagar #TangkapEdyMulyadi dan #Kalimantan menjadi trending topik 1 di twitter dengan .
Belakangan, sejumlah tokoh termasuk yang ada di Kalimantan bereaksi atas pernyataan Edy Mulyadi tersebut.
2. Imbas Ucapan Arteria Dahlan
Kasus Anggota DPR RI Komisi III dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan yang mempersoalkan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) berbahasa Sunda dalam rapat hingga meminta mencopotnya, masih menjadi perbincangan publik.
Buntut dari kasus ini, Arteria Dahlan dibanjiri kritikan hingga mendapat sanksi dari PDIP.
Tak hanya itu, sejumlah desakan pun muncul seperti pencopotan Arteria sebagai kader PDIP hingga Anggota DPR RI.
Lantas, seberapa berpengaruhnya kah ucapan Arteria yang meminta Kajati dicopot karena berbahasa Sunda ini?
Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai, pernyataan Arteria Dahlan terhadap suku Sunda tersebut dapat berpengaruh pada kancah PDIP di pemilu legislatif (Pileg) 2024 mendatang.
"Kasus Arteria Dahlan terkait polemik bahasa Sunda diperkirakan akan berpengaruh terhadap perolehan suara PDIP di Jawa Barat," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Minggu (23/1/2022).
3. Ada Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat
Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK-RI) menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin terkait dugaan suap fee proyek infrastruktur di Kabupaten Langkat pekan lalu.
Tak berhenti pada kasus korupsi, informasi lain muncul dari bupati tersebut.
Migrant Care menemukan adanya dugaan perbudakan modern terkait Bupati nonaktif Langkat, Terbit Rencana Perangin-angin.
Dugaan itu mencuat usai Migrant Care menemukan adanya kerangkeng manusia di rumah Terbit Rencana Perangin Angin.
"Berdasarkan laporan yang diterima Migrant CARE, di lahan belakang rumah Bupati tersebut ditemukan ada kerangkeng manusia yang dipekerjakan di kebun kelapa sawitnya mengalami eksploitasi yang diduga kuat merupakan praktek perbudakan modern," ujar Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care Anis Hidayah dalam keterangannya, Senin (24/1/2022).
4. Aktivis 98 Dukung Ketum Joman Laporkan ubedilah
Langkah dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun melaporkan putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke KPK menuai pro kontra dan polemik.
Di sisi lain, Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer balik melaporkan Ubedilah ke Polda Metro Jaya.
Immanuel yang juga Ketua Ikatan Aktivis 98 itu mengatakan pihaknya melaporkan Ubedilah dengan Pasal 317 KUHP tentang pengaduan fitnah.
Aktivis 98 Simson Simanjuntak mendukung upaya hukum yang ditempuh koleganya itu melaporkan Ubedilah ke penegak hukum.
Seperti halnya Immanuel, Simson pun melihat upaya Ubedilah melaporkan Gibran dan Kaesang ke KPK hanya fitnah.
5. Polri Akui Sengaja Beri Pelat Nomor ke Arteria Dahlan
Kepolisian RI membenarkan pihaknya sengaja memberikan pelat dinas polisi khusus kepada kendaraan Mitsubishi Pajero Sport Dakar milik Anggota DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan Arteria Dahlan disebut tidak memalsukan pelat dinas polisi tersebut.
Sebaliknya, pelat itu sengaja diberikan oleh Polri.
"Kan diberikan tadi itu kan. Kecuali dia buat sendiri. Diberikan kepada yang bersangkutan (Arteria Dahlan)," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (24/1/2022).
Lebih lanjut, Ramadhan mengungkapkan alasan Polri memberikan pelat dinas kepada Arteria Dahlan.
Ia menyatakan pelat tersebut diberikan karena Arteria merupakan seorang pejabat.
(Tribunnews.com)