News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilpres 2024

Heikal Ingatkan Elite Politik Jangan Lagi Pakai Isu Pecah Belah Jelang Pemilu 2024

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Priboemi, Heikal Safar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Rekat Indonesia Raya, Heikal Safar mengkritisi ulah ucapan dari para tokoh elite Politik Senayan, yang memainkan isu pelecehan mengarah kepada Suku, Agama, Ras Antar Golongan (SARA) murahan.

Menurutnya, hal itu dapat menimbulkan kegaduhan dan disintegrasi bangsa Indonesia.

"Saya sebagai Sekjen Rekat Indonesia Raya sangat gerah melihat polah dan tingkah laku yang memainkan isu SARA dari beberapa gelintir elit politik senayan yang tidak mencerminkan sebagai seorang dewan yang dihormati dan lebih berpendidikan, yang seharusnya fokus untuk mengganyang para Koruptor sampai keakar-akarnya," kata Heikal kepada wartawan, Jumat (28/1/2022).

Lebih lanjut Heikal Safar menegaskan demi menjaga Persatuan Indonesia dan menjaga kerukunan antar umat beragama, maka penghinaan terhadap suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) wajib dihentikan, dan pelakunya segera diproses secara hukum yang berlaku.

Baca juga: Wapres Sebut Penerapan Prokes pada Pemilu 2024 Bakal Disesuaikan

Heikal mendorong agar proses hukum harus berjalan adil.

"Sebagai Sekjen Partai Priboemi, kami merasa terpanggil untuk menyadarkan para elite politik itu, agar sesama anak bangsa Indonesia harus saling mendukung dan berkaloborasi demi terciptanya Indonesia Maju yang membanggakan warga dunia," kata Heikal.

Dirinya menambahkan bahwa pesta demokrasi Indonesia kedepannya pada pilkada, pileg dan pilpres serentak tahun 2024 mendatang sangat mengkhawatirkan jika isu SARA ini terus digoreng elite politik.

Pasalnya Heikal menduga, isu Sara tersebut masih akan banyak digunakan dalam pilpres 2024.

"Kami sangat menentang para elite politik yang memainkan isu SARA tersebut, karena politik SARA itu jauh lebih buruk dari pada politik uang karena dampaknya dapat memecah belah persatuan bangsa Indonesia," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini