Perlu diingat, NeoCoV bukanlah virus baru, karena virus ini pertama kali ditemukan pada 2014.
Virus ini hanya ditemukan pada kelelawar dan sejauh ini belum menginfeksi atau membunuh manusia.
Studi baru, yang berbicara tentang potensi NeoCoV untuk menginfeksi manusia, tidak ditinjau oleh rekan sejawat.
Data yang diterbitkan oleh organisasi berita didasarkan pada laporan yang diterbitkan oleh kantor berita Rusia Sputnik yang tidak menyebut NeoCoV sebagai varian dari Covid-19 dan juga tidak mengatakan virus tersebut memiliki tingkat kematian 33 persen (1 dari 3).
Laporan Sputnik mengatakan, karena NeoCov terkait erat dengan MERS-CoV, ia berpotensi memiliki tingkat kematian yang serupa dengan MERS.
Namun faktanya, NeoCoV belum ditemukan pada manusia, sehingga tidak menyebabkan kematian manusia.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Informasi lain terkait NeoCov