Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY – Australia akan membuka kembali perbatasannya untuk turis mulai 21 Februari 2022.
Pembukaan tersebut sekaligus mengakhiri beberapa pembatasan perjalanan di tengah pandemi yang dinilai paling ketat dan terlama di dunia.
Hal ini diumumkan Perdana Menteri Scott Morrison, Senin (7/2/2022).
Pembukaan perbatasan berlaku bagi semua pemegang visa.
"Sudah hampir dua tahun sejak kami mengambil keputusan untuk menutup perbatasan ke Australia," kata Morrison, dilansir AFP.
"Jika Anda divaksinasi ganda, kami berharap dapat menyambut Anda kembali ke Australia," katanya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Simak Aturan Baru dari Kemenag soal Pelaksanaan Ibadah
Pelabuhan dan bandara Australia ditutup untuk turis pada Maret 2020 dengan tujuan melindungi benua dari pandemi global yang melonjak.
Sejak itu, sebagian besar warga Australia dilarang pergi dan hanya segelintir pengunjung yang diberikan pengecualian untuk masuk.
Aturan tersebut telah membuat warga negara terdampar di luar negeri, memecah keluarga, serta memukul industri pariwisata dan sering memicu perdebatan sengit tentang keterbukaan Australia ke seluruh dunia.
Setiap bulan kebijakan "Benteng Australia" telah merugikan bisnis sekitar US$2,6 miliar, menurut Kamar Dagang dan Industri Australia.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Indonesia 7 Februari 2022 Bertambah 26.121, Berikut Sebarannya di 34 Provinsi
Dalam beberapa bulan terakhir, aturan secara bertahap dilonggarkan untuk warga Australia, penduduk jangka panjang, dan pelajar.
Keputusan terbaru akan membuat hampir semua batas yang tersisa diangkat.
Itu terjadi setelah kebijakan lama "Covid-zero" di negara itu ditinggalkan, tingkat vaksinasi meningkat, dan sistem pelacakan yang dulu terkenal, runtuh di bawah gelombang kasus Omicron.
Sebagaimana diketahui hanya segelintir negara yang tetap tertutup bagi turis, di antaranya Jepang, Cina, Selandia Baru, dan beberapa negara Kepulauan Pasifik.