Selain itu, Fast Missile Boat tidak bersuara, tidak terdeteksi radar dan mampu bergerak cepat.
Baca juga: TNI AL Berencana Perkuat Armada Tempur dengan Rudal Naval Strike Missile dan Fast Missile Boat
Fast Missile Boat tersebut bisa dimuatkan ke dalam kapal utama atau dapat berlayar secara mandiri.
Kemenhan RI menunjukkan ketertarikan dengan Fast Missile Boat dan berencana membeli sebanyak 120 untuk TNI AL.
"Terkait hal itu, KSAL mengatakan akan mengikuti arahan Kemenhan dalam pengadaan Fast Missile Boat tersebut," kata keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL, Rabu (9/2/2022).
Untuk menguji kemampuannya, Yudo mengungkapkan keinginannya agar Naval Strike Missile bisa diujicobakan ke KRI Golok di Laut China Selatan dengan jarak sasaran 250 km sesuai spesifikasi misil tersebut.
TNI AL akan membantu fasilitas pengamanan dan target sasaran penembakan dalam rangka latihan.
Sementara itu dari pihak PT Kongsberg menyediakan misil yang akan dites dan sistem penembakannya.
"Oleh karena sistem persenjataan Fast Missile Boat ini belum pernah digunakan oleh TNI AL, maka KSAL meminta perwakilan PT Kongsberg dari Norwegia tersebut melaksanakan paparan kembali di hadapan Pangkoarmada RI, Pangkoarmada I, II dan III serta para Komandan Kapal pada esok hari Kamis (10/2/2022) di tempat yang sama," kata keterangan tersebut.
Hal tersebut diperlukan agar para generasi penerus, Pangkoarmada RI, Pangkoarmada I, II dan III serta para Komandan KRI dan perwira staf terkait dapat memberikan kritik dan masukan.
Rapat tersebut tersebut dihadiri oleh Presdir PT Lundin John Lundin, Direktur PT Lundin Lizza Lundin, Presdir PT Datareka Integrasia Cecilia Siby, Managing Director PT Datareka Integrasia Diny Rosyada, Managing Director-Kongsberg dari Norwegia Coster Bjorn Verner, dan Business Development Manager-Kongsberg Norwegia Skorge Arild.