News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aplikasi Trading Ilegal

Crazy Rich Medan Indra Kenz Dipanggil Polisi Terkait Judi Online-Sebar Hoax Kasus Binomo

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Indra Kenz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri memanggil Crazy Rich Medan Indra Kenz terkait pelaporan korban trading binary option melalui aplikasi Binomo. Dia bakal diperiksa pada 18 Februari 2022 mendatang.

"Rencana tindak lanjut akan mengundang saudara IK tanggal 18 Februari 2022 pukul 10.00 WIB," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (14/2/2022).

Ramadhan menuturkan Indra Kenz diduga telah melakukan dugaan tindak pidana judi online atau penyebaran berita bohong (hoax) melalui media elektronik.

Selain itu, Indra Kenz juga diduga melakukan penipuan atau perbuatan curang dan atau tindak pidana pencucian uang.

Ia kemudian menjelaskan duduk perkara yang dilaporkan oleh korban. Adapun Indra Kenz diduga pernah menyatakan melalui akun sosial medianya bahwa Binomo telah legal di Indonesia.
 
"Sekitar bulan April 2020 dengan korban MN melalui Youtube, Instagram, Telegram dengan menawarkan keuntungan melalui aplikasi trading binomo (binary option) dengan mengatakan sudah legal dan resmi di Indonesia," jelas Ramadhan.

Baca juga: Laporan Indra Kenz Dilimpahkan ke Bareskrim, Polisi Fokus Telisik Laporan Korban Binomo

Hasilnya, kata Ramadhan, korban terpedaya dan ikut bergabung mengikuti aplikasi Binomo tersebut.

Hasilnya, korban mengalami kerugian hingga Rp540 juta.

"Korban ikut bergabung trading melalui aplikasi Binomo dengan deposit minimal Rp140 ribu. Pada awalnya korban menerima profit, tapi pada transaksi berikutnya korban selalu loss sehingga alami kerugian hingga Rp 540 juta," ungkap dia.

Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan pihaknya telah memeriksa 11 orang sebagai saksi. Adapun tiga orang di antaranya merupakan saksi ahli.
 
"Kami juga akan melakukan gelar perkara hasil lidik apakah ada unsur tindak pidana atau tidak, jika ada unsur pidana maka akan dinaikkan ke tingkat penyidikan," pungkas Ramadhan.

Diberitakan sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri telah memeriksa pelapor yang menjadi korban dugaan kasus penipuan trading binary option melalui aplikasi Binomo pada Kamis (10/2/2022) kemarin.

Adapun terlapor dalam kasus itu merupakan Crazy Rich Medan Indra Kenz (IK) Dkk. Adapun terlapor diduga menyebarkan berita bohong alias hoax hingga pencucian uang dalam kasus yang dilaporkan pelapor.

"Telah terjadi dugaan tindak pidana judi online  dan atau penyebaran berita bohong (hoax) melalui media elektronik dan atau penipuan/perbuatan curang dan atau dan atau tindak pidana pencucian uang oleh yang diduga dilakukan terlapor IK Dkk," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Jumat (11/2/2022).

Dijelaskan Whisnu, Indra Kenz Dkk diduga turut terlibat menyebarkan promosi melalui berbagai platform dan menawarkan sejumlah keuntungan melalui aplikasi Binomo. Terlapor juga diduga menyatakan bahwa Binomo telah legal di Indonesia.

"Modusnya pun beragam salah satunya adalah dengan melihat promosi yang disebar oleh terlapor atas nama IK Dkk melalui YouTube, Instagram, Telegram dengan menawarkan keuntungan melalui aplikasi trading Binomo bahwa Binomo sudah legal dan resmi di Indonesia," jelas Whisnu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini