TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Model kepemimpinan atau leadership saat ini yang harus dikembangkan adalah melayani publik bukan malah minta dilayani seperti dulu.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin saat menutup rangkaian kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (14/2/2022).
"Jika seorang pemimpin mampu dan mau untuk memosisikan dirinya sebagai pelayan bagi orang yang dipimpinnya maka ia akan selalu dirindukan oleh orang-orang di sekitarnya," ujar Mahyudin.
Dia mengatakan pemimpin yang seperti ini akan mudah dipercaya oleh masyarakatnya.
"Pemimpin model begini akan mampu menghadirkan keharmonisan dalam hidup bernegara," katanya.
Baca juga: Pimpinan dan Anggota DPD RI Sub Wilayah Timur I, Siap Tingkatkan Penyerapan Aspirasi Daerah
Mahyudin menambahkan bahwa model kepemimpinan yang minta dilayani sudah tidak relevan saat ini.
Untuk itulah Senator asal Kaltim ini meminta setiap pejabat dalam setiap kunjungan ke daerah lebih mengutamakan inventarisasi berbagai permasalahan daerah bukan mengutamakan seremonial.
"Saya berharap kebiasaan tersebut dihilangkan sebab tujuan berkunjung ke daerah adalah menginventarisir perencanaan. Apa yang akan dikerjakan daerah juga hambatan sejalan dengan tugas fungsi kami sebagai anggota DPD-RI," katanya.
Mahyudin dalam setiap kunjungan ke daerah bersama anggota DPD lainya mengaku kerap meminta diberikan data terkait kendala pembangunan daerah.
Hal itu menurutnya bisa dijadilan sebagai sarana memperjuangkan kepentingan daerah.
"Saya ke daerah bersama rekan-rekan anggota DPD-RI untuk kerja kerap meminta diberikan data-data apa yang akan dikerjakan, apa kendala yang dialami sehingga program kerja daerah bisa dapat diperjuangkan. Ini kesempatan kita untuk menginventarisir permasalahan, tantangan dan hambatan yang ada di setiap provinsi agar bisa maju dengan cepat," pungkasnya.
Dalam kunjungan kerja itu, Mahyudin didampingi beberapa anggota DPD RI asal Sulawesi Barat antara lain Almalik Pababari, Andri Prayoga Putra Singkarru, Ajbar dan Iskandar Muda Baharuddin Lopa.
Hadir pula para anggota DPD RI dari luar Sulawesi Barat antara lain Fernando Sinaga (Kaltara), Hasan Basri (Kaltara), dan Habib Said Abdurrahman Al-Baghaits (Kalteng).