News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Covid-19 15 Februari 2022 Melonjak Tinggi, Kemenkes Akui Ada Keterlambatan Entry Data

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Inza Maliana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jubir Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi - Kemenkes beri jawaban terkait dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia, Penurunan ini, kata Nadia, karena ada keterlambatan enty data

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Juru Bicara Pemerintah untuk Program Vaksinasi Covid-19, dr Siti Nadia Tarmizi menjawab terkait lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, pada Selasa (15/2/2022) kemarin, kasus harian Covid-19 tercatat 57.049 dalam sehari.

Angka tersebut merupakan penambahan kasus harian tertinggi selama pandemi Covid-19 di Indonesia.

Sementara, pada tiga hari sebelumnya, jumlah kasus Covid-19 telah menunjukkan angka penurunan kasus.

Tercatat sejak Sabtu (12/2/2022) hingga Senin (14/2/2022), kasus konfirmasi positif turun dari 55 ribu kasus menjadi 44 ribu kasus dan terakhir sebanyak 36 ribu kasus.

Baca juga: Bupati Karanganyar Jateng Jelaskan Soal Video Viral Anggap Covid-19 Tidak Ada

Baca juga: Daftar Wilayah PPKM Jawa-Bali Level 3, Ada 66 Kota/Kabupaten, Berlaku hingga 21 Februari 2022

Penurunan ini, kata Nadia, disebabkan adanya keterlambatan entry data harian.

"Ini kita lihat satu pola yang agak meragukan karena tiga hari kemarin penurunan kasus sebelumnya 55 ribu, 44 ribu, 36 ribu, dan Selasa kemarin 57 ribu," kata Nadia dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Nadia mengatakan, beberapa laboratorium baru menginput data pada hari Selasa kemarin dari akumulasi data selama periode Sabtu dan Minggu.

"Jadi kalau bilang kekacauan data karena jomplang, ini karena ada keterlambatan entry data Sabtu dan Minggu," lanjut Nadia.

Sementara data nasional menunjukkan adanya kenaikan kasus secara nasional, data sebaran kasus konfirmasi per wilayah seperti di DKI Jakarta yang menunjukkan penurunan.

Baca juga: Update Covid-19 Global 16 Februari 2022: Total Infeksi Capai 416 Juta, Kasus Aktif 71.229.039

Mengutip data dari Kementerian Kesehatan, tercatat pada Sabtu (12/2/2022) kasus Covid-19 di DKI Jakarta menunjukkan jumlah 14.106 orang.

Sehari setelahnya, pada Minggu (13/2/2022), kasusnya turun menjadi 10.172 orang.

Sementara Senin (14/2/2022), stabil di angka sepuluh ribuan kasus, yakni sebanyak 10.275 orang.

Dan Selasa (15/2/2022) kasus konfirmasi harian di wilayah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 9.482 kasus.

Data tersebut juga didukung pernyataan dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang menjelaskan, kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta sudah terlihat ada penurunan.

"Kami update sedikit situasinya, kasus sempat meningkat (total) sampai 55.000 per hari mendekati Puncak Delta yang 56.000 per hari."

"Ada 6 provinsi yang sudah melampaui kasus Delta dan 37 kabupaten kota yang juga sudah melampaui Puncak Delta."

"Keenam provinsi tersebut adalah Jakarta, Banten, Jabar, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Papua."

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang 15-21 Februari, Ini Daftar Wilayah Berstatus Level 1, 2 dan 3

"Semua provinsi yang sudah melampaui puncak Delta kasusnya itu rumah sakit ya sekitar 30 persen dari puncak Delta."

"Ada dua yang agak tinggi yaitu Jakarta dan Bali, tapi tren Jakarta itu sudah melandai dan kemungkinan akan segera turun," kata Budi dalam keterangan pers menteri terkait Hasil Ratas PPKM, Senin (14/2/2022).

Sementara itu, dengan melihat grafik peningkatan kasus Covid-19, kata Menkes, wilayah Banten, Jabar dan Bali terlihat akan memasuki puncak kasus Covid-19 gelombang ketiga.

"Saya rasa nanti Banten, Jabar, dan Bali sudah mendekati puncak (kasus) ya dan baru nanti akan bergeser ke provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja dan di luar Jawa lainnya," sambung Menkes Budi.

Sementara itu, mengenai keterisian rumah sakit, Menkes menyebut jumlah kasus gelombang ketiga masih jauh dari gelombang kedua varian Delta tahun lalu.

Baca juga: Airlangga Hartarto: PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang 15-28 Februari 2022

"Karena ciri-ciri Omicron walaupun kasus konfirmasinya kita lihat lebih tinggi dari Delta di seluruh negara (tapi) yang masuk rumah sakitnya secara umum lebih rendah dari Delta."

"Jumlah yang dirawat di rumah sakit seluruh Indonesia sekarang 27.000 orang."

"(Sedangkan) tempat tidur (yang digunakan untuk) isolasi kita kapasitasnya 120.000."

"Jadi masih sekitar 22 sampai 23 persen (yang terisi)," kata Menkes.

Sehingga masih ada 90.000 lebih bed rumah sakit yang belum terisi.

"Masih ada 90.000 bed dari (total 120 bed), yang terisi sekitar 27.000 bed," sambung Budi.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini