News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekretaris Komisi Fatwa MUI: Berdoa Menggunakan Bahasa Arab dan Bahasa Non-Arab Boleh Dilakukan

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), Miftahul Huda (kiri) bersama Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan dalam konferensi pers terkait Vaksin Zifivax di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Sabtu (9/10/2021). MUI menyebut vaksin Covid-19 produksi Anhui Zhifei Longcom Biopharm Pharmaceutical ini suci dan halal. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian dan pengkajian secara syar'inya atas dasar auditing yang dilakukan tim auditor. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftahul Huda menjelaskan berdoa menggunakan bahasa Arab dan bahasa ajam atau non-Arab boleh dilakukan.

Miftah juga mengatakan Allah SWT mengetahui setiap maksud hamba-Nya walaupun lisannya tidak bisa menyuarakan.

“Allah SWT Maha Mengetahui setiap doa dalam berbagai bahasa pun itu dan Dia pun Maha Mengetahui setiap kebutuhan yang dipanjatkan,” kata Kiai Miftah dikutip dari laman resmi MUIDigital, mui.or.id pada Rabu (16/2/2022).

Miftah juga mengingatkan agar doa yang dipanjatkan sepatutnya dipahami maknanya.

Ia menjelaskan hal itu karena hati yang memahami isi doanya akan lebih didengar dan dikabulkan daripada hati yang lalai.

Dengan demikian, kata dia, hendaknya doa yang dipanjatkan dipahami artinya sehingga bisa lebih diresapi. 

Baca juga: Soal KSAD Dudung, MUI: Berdoa Boleh dengan Bahasa Daerah Masing-masing

“Pada poin inilah, mengapa berdoa kepada Allah boleh dengan bahasa apa saja, yaitu agar kita khusyu dalam meminta dan orang yang paham apa yang diminta. Tentu, akan bersungguh-sungguh dalam bermunajat,” kata dia.

Selain itu, Miftah juga mengungkapkan bahwa doa-doa yang baik telah banyak disebutkan dalam Alquran dan hadits Nabi Muhammad SAW.

Dia menyebutkan salah satu contoh doa yang paling terkenal dan banyak dihafal yaitu doa kebaikan dunia dan akhirat yang diabadikan dalam Quran Surah Al Baqarah ayat 201.

Miftah mengatakan doa tersebut dikenal oleh masyarakat dengan istilah doa sapu jagad.

Sekadar informasi, sebelumnya polemik terkait penggunaan bahasa tertentu dalam berdoa sempat mencuat di masyarakat.

Polemik tersebut mencuat setelah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan bahwa usai salat ia berdoa dalam Bahasa Indonesia karena Tuhan tidak hanya memahami Bahasa Arab.

Hal tersebut disampaikan Dudung dalam sebuah acara bincang-bincang di sebuah kanal Youtube.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini