"Mungkin kalau saya sekolah akan tambah menghabiskan biaya dan merasa kasihan dengan ibu saya," ungkapnya dengan suara bergetar.
Di tengah kebimbangan, kemudian ia kembali berpikir jernih dan menguatkan tekad.
"Saya tidak boleh menyerah dengan keadaan. saya harus menjadi orang yang sukses agar dapaat membahagiakan ibu dan kedua adik saya," gumamnya saat itu.
Kepercayaan dirinya pun kembali, tekadnya pun semakin kuat.
Cemoohan yang ditujukan kepada keluarganya pun diubahnya menjadi penyemangat.
Ia mengaku ketika hendak ikut seleksi menjadi anggota TNI, dirinya sempat mengaku sangat takut dan malu.
"Jangankan baju, sepatu yang layak saja saya tidak punya," ujarnya.
Baca juga: Saat KSAD Jenderal Dudung Bicara Sosok Jokowi, Bahar Smith, Rizieq Shihab, Hingga Takdir dan Karma
Karena tidak membebani ibunya, Sertu Lugas pun akhirnya ia mendaftar secara diam-diam menjadi anggota TNI AD.
Ia saat itu menggadaikan motor yang biasa dipakainya untuk berjualan.
Uang yang didapat dari menggadaikan motor tersebut digunakannya untuk membiayai kebutuhan sehari-hari keluarga selama dirinya mendaftar menjadi anggota TNI.
"Alhamdulilah dengan rahmat Tuhan Yang Maha Es, saya dinyatakan lulus dan masuk menjadi tentara melalu jalur bintara unggulan," kenangnya.
Bahkan setelah menjadi tentara, kuliah yang dulunya merupakan hal yang tak pernah terpikir di benaknya akhirnya bisa diraih, dengan kesempatan yang diberikan TNI melalui Poltekad, akhirnya ia bisa membuktikan kepada keluarganya bahwa dirinya bisa.
"Membuktikan kepada semua orang bahwa Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk sukses dan mencapai masa depan yang cerah selama ada usaha dan kemauan," katanya.
Doa sang ibu