TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) Jusuf Kalla (JK) menilai masjid harus memberikan manfaat kepada masyarakat.
Selain menjadi tempat ibadah, JK menilai ada unsur sosial dan ekonomi dalam mengurus masjid.
"Maka juga tentu bermanfaat kepada masyarakat lainnya. Dalam mengurus masjid tentu ada faktor lain. Ada faktor sosial, ekonomi yang tentu kita menjalankan masjid itu," ujar JK dalam Tabligh Akbar dan Launching Lelang Brompton Limited Edition, Minggu (27/2/2022).
Baca juga: Din Syamsuddin Bakal Deklarasikan Partai Pelita Siang Ini
Baca juga: Partai Gelora Minta Konflik Rusia-Ukraina Tak Dijadikan Ide Liar untuk Tunda Pemilu 2024
Menurut JK, masyarakat harus mampu memakmurkan masjid sebagai rumah ibadah umat Islam.
Meski begitu, pengurus masjid harus dapat melakukan terobosan dalam memakmurkan jemaahnya.
"Karena bagaimana pun mengurus masjid, harus memakmurkan jemaahnya. Bukan hanya masjid untuk ibadah saja. Harus memberi dan menerima," tutur JK.
JK mengungkapkan pada zaman Nabi Muhammad SAW, masjid menjadi sentral kegiatan masyarakat.
Pada masa itu, JK mengungkapkan Masjid Nabawi di Madinah menjadi tempat pendidikan hingga pengadilan.
"Masjid tentu rumah Allah dan juga apabila Kita sesuaikan pada zamannya. Kalau Rasulallah, zaman dulu Masjid Nabawi. tempat berkumpulnya, bermusyawarah, pendidikan, tempat pengadilan dan sebagainya," ucap JK.
Baca juga: Anies Bagikan Moment Rawat Ibunda yang Positif Covid-19, Wagub Ariza Kabarkan Sembuh dari Covid-19
Baca juga: 3 Kecelakaan Maut, Korbannya Pelajar hingga Bocah, Ada yang Tabrak Tiang listrik dan Pembatas Jalan
Dirinya mengungkapkan ada tiga kelompok yang memakmurkan masjid, yakni yang membangun, yang mengurusnya, dan jamaahnya.
"Maka sementara masjid baru bangun berarti siapapun yang membantu pembangunan yang dikatakan walau membangun satu bata akan menambah pahala. Apalagi bila kita membantu lebih dari pada itu. Itu merupakan suatu amal jariah yang sangat baik," pungkas JK.