Kemudian, dalam format simulasi tertutup 15 nama, di survei terakhir Ganjar kembali unggul dengan dukungan 27,5 persen.
Disusul Anies 14.8 persen, Prabowo 14.3 persen, Sandi 6.2 persen, Ridwan 5.9 persen dan calon-calon lain bawah 3 persen, serta yang belum tau 21,8 persen.
Dalam simulasi tertutup 3 nama, Ganjar tetap unggul di kelompok pemilih kritis dengan dukungan 34,7 persen, disusul Anies 23,3 persen, dan Prabowo 21.9 persen. Sementara, pemilih yang belum tahu 20,1 persen.
Begitu pula pada simulasi 2 nama, Ganjar unggul atas Prabowo ataupun Anies.
Jika yang bersaing hanya Ganjar dengan Prabowo, Ganjar mendapat dukungan 41,9 persen dari pemilih kritis, unggul atas Prabowo yang hanya mendapat dukungan 34,7 persen.
Hal serupa juga terjadi jika yang bersaing hanya Ganjar dengan Anies, Ganjar mendapat dukungan 40,4 persen dari pemilih kritis, unggul atas Anies yang mendapat 34.6 persen suara.
"Jika arah dukungan pemilih kritis kepada calon-calon presiden tidak mengalami perubahan yang signifikan, Ganjar memiliki modal yang kuat untuk pemilihan presiden 2024 mendatang," tandasnya.
Sekadar informasi, survei ini dimulai pada 8-10 Februari 2022. Dengan sampel sebanyak 1.268 responden dipilih secara acak dari populasi tersebut dan diwawancarai lewat telepon.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode double sampling dan random digit dialing (RDD). Double sampling adalah teknik memilih sampel secara acak dari kumpulan sampel hasil survei sebelumnya.
Sementara RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Sementara, margin of error survei kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.