TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bicara soal kewajiban menjaga dan mengelola sebaik-baiknya Indonesia demi kemaslahatan bersama dan keberlangsungan kehidupan di masa yang akan datang.
Menurut dia, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki bekal keimanan dan ketakwaan yang kuat, serta kemampuan untuk memakmurkan bumi sebagaimana yang diperintahkan agama.
“Kita juga harus menyiapkan generasi yang mu’ammiriin, yaitu generasi yang memakmurkan bumi. Untuk memakmurkan bumi itu bisa dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang sifatnya material ataupun juga membangun peradaban, salah satunya dilakukan dengan pengembangan ekonomi, baik yang menyangkut sektor pertanian, industri, perdagangan, pertambangan, dan keuangan,” ujar Ma'ruf dalam Peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW Tahun 1443 Hijriah, Senin (28/2/2022).
Baca juga: Menteri Agama: Isra Miraj Harus Jadi Inspirasi Menjaga Keharmonisan dalam Keberagaman
Di sisi lain, Wapres juga menekankan pentingnya pembangunan SDM unggul yang memiliki penguasaan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai faktor pendukung dalam membangun perekonomian nasional.
“Untuk bisa membangun ekonomi, kunci utamanya adalah melalui sumber daya manusia yang unggul, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” tutur Wapres.
Menurut Wapres, pembangunan SDM unggul sejalan dengan program pemerintah yang mengedepankan SDM Unggul yang menguasai teknologi serta mampu cepat beradaptasi dengan kondisi yang dinamis
“Hal ini sejalan dengan program pemerintah yang menekankan pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan menguasai teknologi,” ujarnya.
Baca juga: Libur Isra Miraj, Penumpang KA Jarak Jauh Daop 1 Jakarta Terpantau Masih Normal
Selain itu, Wapres juga menekankan pentingnya membangun generasi yang memiliki pola pikir moderat.
Hal ini menjadi penting karena pemikiran moderat diharapkan secara optimal mampu merawat kerukunan dan persatuan bangsa.
“Kita harus membangun generasi yang berpikir moderat (wasathy), tidak berlebihan (ifrathi), dan tidak pula memiliki cara berpikir yang apatis (tafrithi) yang dapat menimbulkan perselisihan dan disharmoni di antara masyarakat,” jelas Wapres.
Wapres berpesan agar masyarakat dapat bersama-sama mewujudkan generasi yang beriman dan bertakwa.
“Yang harus dilakukan sekarang adalah bagaimana kita membangun generasi yang muttaqin, yaitu generasi yang beriman kepada yang gaib dan juga mendirikan salat,” pungkasnya.
Baca juga: Setelah Tahu-Tempe dan Daging Sapi, Giliran Harga Gas Elpiji Nonsubsidi serta Ayam Potong yang Naik
Acara tersebut turut disaksikan oleh jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju, para pimpinan lembaga tinggi negara, duta besar negara sahabat, pimpinan ormas Islam, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan Masykuri Abdillah.