TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu memberikan pernyataan lebih tegas untuk menyikapi wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Ia menilai penolakan Jokowi soal tiga periode tak selaras dengan pernyataannya terkait penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Tapi soal penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden hingga 2027, Presiden Jokowi belum memberikan pernyataan yang tegas," kata Burhanuddin dalam diskusi daring, Sabtu (5/3/2022).
Menurutnya pernyataan Jokowi yang bakal patuh terhadap konstitusi menyikapi wacana penundaan pemilu bukan pernyataan yang jelas.
Bahkan menurutnya pernyataan tersebut bisa ditafsirkan sebagai bentuk dukungan terselubung untuk melanjutkan wacana penundaan pemilu.
Lantaran, Jokowi menyebut ide menunda pemilu boleh diusulkan sebagai bagian dari demokrasi.
Baca juga: Nasib Wacana Penundaan Pemilu 2024 Akan Menguap Bersama Dengan Penolakan Parpol Koalisi Jokowi
Berkenaan dengan itu, ia berharap Jokowi bisa segera memberi pernyataan jelas dan tegas terkait wacana penundaan pemilu, untuk mengakhiri spekulasi publik bahwa ide tersebut diusulkan sendiri dari lingkup istana.
"Tidak salah dong orang mengaitkan bahwa ada kepentingan atau interest dari pihak-pihak tertentu di sekitar Istana yang menginginkan penundaan pemilu," pungkas Burhanuddin.