TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Senin (7/3/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan siang ini, gunung Semeru mengalami tujuh kali gempa erupsi dengan amplitudo 10-16 mm.
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Senin (7/3/2022), periode pengamatan 06.00-12.00 WITA/WIB:
Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta Magelang, Boyolali, dan Klaten, Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 10-50 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah timur.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 19-24°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 567-718 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 74-98%.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi 26 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-21 mm dan lama gempa 41-176 detik.
Selain itu tercatat satu kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2 mm, S-P 0.4 detik dan lama gempa 5 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Kerja Sama PBNU dan Korporasi Sawit Tuai Kritik Aktivis Lingkungan
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 23-26°C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat tujuh kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-16 mm, dan lama gempa 35-50 detik.
Selain itu, tercatat dua kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5-6 mm, dan lama gempa 35-60 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Sejumlah Bantuan Kebutuhan Dikirim ke Korban Bencana Alam di Serang dan Pasaman Barat
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Laporan pengamatan lainnya, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah selatan.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 18-25°C, dengan intensitas curah hujan 1 mm per hari.
Catatan kegempaan siang hari ini adalah dua kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-3 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 5-6 detik.
Gempa Tektonik Lokal terjadi satu kali, dengan amplitudo 11 mm, S-P 3.6 detik dan lama gempa 14 detik.
Selain itu, tercatat tiga kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 2-12 mm, S-P 17-25 detik dan lama gempa 65-157 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 25 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah barat laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 25-33,8°C, dengan kelembaban 66,3-69%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu 14 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 7-18.7 mm, dan lama gempa 41.8-273 detik.
Catatan kedua yaitu dua kali Harmonik dengan amplitudo 7.5-8.6 mm, dan lama gempa 212-396 detik.
Selanjutnya, tercatat 23 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 5.7-18 mm, dan lama gempa 97-441 detik.
Tercatat satu kali gempa Terasa, skala I MMI dengan amplitudo 43.9 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 229 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Untuk masyarakat Desa Jontona, waspada potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api