TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam bursa Calon Presiden (Capres) pada pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus meningkat.
Hal itu tercermin dalam survei pendapat Key Opinion Leader (KOL) terhadap bakal capres 2024 yang dirilis oleh lembaga survei Politica Research and Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI).
Dalam survei tersebut, PRC dan PIP menguji 11 aspek terhadap 11 nama capres 2024.
Kesemua aspek tersebut antara lain visioner, kepemimpinan politik, intelektualitas, keterampilan politik, keterampilan komunikasi politik, stabilitas emosi, gaya kepemimpinan, nasionalisme dan religiusitas, penampilan, integritas moral, dan kapabilitas.
Berdasarkan hasil survei, Ketum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini secara akumulasi masuk lima besar Capres potensial dengan memperoleh suara 6,88 persen.
Baca juga: Masuk Menteri Populer Versi Survei IPO, Erick Thohir Dinilai Miliki Program Konkret
Menariknya, Erick Thohir bahkan mampu mengalahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang hanya memperoleh suara 6,85 persen.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, perolehan suara Erick Thohir yang terus meningkat itu tidak terlepas dari cara dia memimpin, integritas, gaya komunikasi hingga stabilitas emosional dia yang makin tertata.
Faktor-faktor inilah yang membuat orang nomor satu di Kementerian BUMN itu berada di posisi lima besar.
“Itu akumulasi dari penilaian KOL dari 11 kriteria yg ditanyakan. Misalnya soal kepemimpinan, integritas, gaya komunikasi, stabilitas emosi, dan lainnya. Dari 11 nama figur potensial, nilai akumulatif Erick Thohir peringkat lima,” kata Adi kepada wartawan, Selasa (8/3/2022)
Menurut Adi, jika dilihat dari tren Erick Thohir saat ini yang mulai dikenal publik membuka peluang Erick Thohir di Pilpres 2024 makin terbuka lebar.
“Punya peluang. Mulai dikenal publik karena posisinya sebagai menteri dan terlihat punya bekal logistik memadai. Tinggal cari dukungan partai,” ujar Adi.
Sementara itu, Direktur Executive Partner Politik Indonesia AB Solissa mengatakan, kemunculan nama Erick Thohir di bursa pencapresan ini mulai terlihat, setelah posisinya dibeberapa hasil survei sangat baik. Hal ini, kata Solissa tak lepas dari kinerja Erick selama memimpin BUMN.
“Nama Erick Thohir memang selalu muncul dalam setiap temuan survei dalam setahun belakangan ini. Bahkan, posisinya cukup potensial baik sebagai capres maupun cawapres di pemilu 2024 mendatang. Hal ini disebabkan karena Erick cukup sukses memimpin kementerian BUMN,” kata Solissa.
“Memang, Erick Thohir dianggap cukup berani melakukan terobosan dengan merombak jajaran penting dan strategis di BUMN-BUMN yang dianggap vital semenjak ditunjuk presiden Jokowi untuk memimpin Kementerian BUMN,” ucapnya.
Dikatakan Solissa, langkah Erick Thohir melakukan penyegaran dan reformasi birokrasi di tubuh BUMN ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat, sehingga wajar dalam temuan survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada 2-10 Agustus 2021 ini menempatkan Erick pada posisi kedua sebagai Menteri dengan kinerja terbaik.
“Erick Thohir juga punya track record yang baik sehingga profiling dia sangat mudah diterima oleh publik. Selain pengusaha sukses, dia juga pernah menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sehingga keduanya terpilih sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024,” ucapnya.
Menurut Solissa, peluang Erick Thohir untuk menjadi Capres atau cawapres tidaklah mudah, butuh perjuangan yang lebih kuat dan solid lagi agar bisa memastikan satu tiket di Pilpres 2024 mendatang.
“Tapi, sekali lagi politik itu dinamis dan unpredictable. Segala sesuatu bisa saja terjadi. Yang terpenting, momentumnya perlu dijaga. Elektabilitas yang dimiliki Erick Tohir saat ini bisa dijadikan modal politik untuk kepentingannya kedepan,” pungkasnya.