TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu reshuffle atau perombakan kabinet menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali berhembus.
Kabarnya, reshuffle akan dilakukan pada akhir Maret 2022 ini.
Kebiasaan Presiden Jokowi sebelumnya, reshuffle kabinet dilakukan pada hari Rabu Pon.
Sesuai penanggalan, tanggal 23 Maret 2022 ini merupakan Rabu Pon.
Dalam isu reshuffle kali ini, Partai Amanat Nasional (PAN) dikabarkan akan masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.
Baca juga: Jokowi Tambah Kursi Wamen, Ketua Umum PKB: Belum Ada Tanda-tanda Reshuffle Kabinet
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi tak membantah soal kabar akan adanya reahuffle kabinet tersebut.
Menurut pria yang akrab disapa Awiek itu, soal reshuffle merupakan kewenangan dan hak prerogatif Presiden Jokowi.
"Soal reshuffle merupakan hak preogratif dari presiden Jokowi, meski isu reshuffle sudah lama sebenarnya," kata Awiek saat dikonfirmasi Tribunnews, Selasa (8/3/2022).
Awiek pun menilai, sangat wajar bila akhirnya partai pimpinan Zulkifli Hasan itu bergabung dengan koalisi pemerintahan.
Namun, hal sebaliknya jika PAN akhirnya tak bergabung dengan koalisi, itu merupakan hak prerogatif Presiden.
"Yaa kalau kemudian PAN yang gabung ya wajar saja, namanya koalisi. Kalau pun kemudian PAN enggak jadi masuk kabinet, ya biasa saja karena itu merupakan hak prerogatif presiden sebagai yang memiliki hak prerogatif," ucap Awiek.
Terkait hari reshuffle pada Rabu Pon, Awiek menyebut itu kembali kepada kewenangan Presiden.
Termasuk, soal menteri-menteri yang akan direahuffle oleh Jokowi.
"Apakah kemudian di Rabu Pon atau Rabu yang lain, semuanya ada di Presiden. Termasuk parameter menteri-menteri yang akan di reshuffle semuanya itu ada di Presiden Jokowi," jelasnya.
Baca juga: Pramono Anung Sebut Jokowi Hanya Butuh Waktu Satu Jam Untuk Buat Kebijakan Dalam Rapat Kabinet
Baca juga: Pramono Anung Ungkap Alasannya Irit Bicara Sejak Menjabat Sekretaris Kabinet RI