TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengungkapkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak masih memprihatinkan.
Meski begitu, Bintang mengungkapkan prevalensi angka kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami penurunan.
"Meskipun mengalami penurunan prevalensi kekerasan namun angka kekerasan terhadap perempuan dan anak masih sangat memprihatinkan," ujar Bintang dalam webinar Peringatan Hari Perempuan Internasional, Selasa (8/3/2022).
Baca juga: Menteri PPPA Minta Kampus Bentuk Aturan Pencegahan Kekerasan Seksual
Baca juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Massa Buruh Gelar Aksi di Gedung DPR RI
Berdasakan survei pengalaman hidup perempuan nasional 2021, Bintang mengungkapkan prevalensi kekerasan fisik atau seksual yang dilakukan pasangan dan selain pasangan, masih dialami oleh 26,1 persen.
Berdasarkan data tersebut, satu dari empat perempuan usia 15 sampai 64 tahun mengalami kekerasan selama hidupnya.
Sementara survei nasional pengalaman hidup anak dan remaja 2021 mengungkap anak perempuan lebih banyak mengalami satu jenis kekerasan atau lebih sepanjang hidupnya, dibandingkan anak laki-laki.
"Namun jika melihat data Simfoni-PPA selama tahun 2019-2021, terjadi peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan maupun anak yang terlaporkan," ucap Bintang.
Baca juga: Kasus Kekerasan Berbasis Gender terhadap Perempuan di Jabar Tertinggi, Begini Tanggapan Kang Emil
Dirinya meminta agar Hari Perempuan Internasional menjadi momentum menghapus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"Semoga momentum yang sangat baik ini dapat semakin memperkuat semangat perjuangan kita semua terutama para mahasiswa untuk berani melawan kekerasan terhadap perempuan, demi terciptanya Indonesia dan dunia yang maju dan setara," pungkas Bintang.