News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menag Yaqut Ingin Undang Paus Fransiskus dan Grand Syeikh Al-Azhar ke Indonesia, Ini Alasannya

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiskus berpidato di hadapan umat beriman di Stadion Lokomotiva di Kosice, Slovakia, pada 14 September 2021, selama kunjungan empat harinya di Slovakia. Paus sedang dalam kunjungan empat hari di Slovakia, di mana ia akan bertemu dengan para penyintas Holocaust dan anggota komunitas Roma. (Photo by Handout / various sources / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berniat untuk mengundang Paus Fransiskus ke Indonesia.

Selain Paus Fransiskus, Menag juga akan turut mengundang Grand Syeikh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb.

Hal itu diungkapkan Menag saat memberikan pembinaan pada ASN Kementerian Agama di Jakarta, Rabu (9/3/2022).

“Selain Paus Fransikus, saya bersama tim tengah berusaha mengundang Grand Syekh Al-Azhar untuk bisa hadir di Indonesia,” terang Menteri Yaqut, dikutip dari laman Kemenag.

Baca juga: Viral Pernikahan Beda Agama di Semarang, Kemenag Buka Suara

Baca juga: Paus Fransiskus Telepon Zelenskiy: Sampaikan Rasa Sakit yang Mendalam Atas Penderitaan Ukraina

Alasan diundanganya Paus Fransikus dan Grand Syekh Al-Azhar adalah, Menag ingin mengajak keduanya melihat indahnya keberagaman masyarakat Indonesia.

Menurut Menag, keduanya merupakan tokoh penting yang terus mengupayakan perdamaian dunia.

Menag juga ingin menunjukkan bahwa Piagam Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian dan Hidup Berdampingan yang dideklarasikan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 2019 lalu, benar-benar diwujudkan di Indonesia.

Untuk diketahui, salah satu poin pokok deklarasi ini, adalah mengajak umat manusia untuk hidup bersama dalam semangat persaudaraan, dan menjadikan agama sebagai inspirasi.

“Saya ingin mengundang dua tokoh mulia ini hadir ke Indonesia untuk menyaksikan bahwa apa yang pernah dideklarasikan di Abu Dhabi itu sudah lama dilaksanakan di Indonesia, bahkan mungkin sejak Indonesia belum berdiri,” tegas Menag.

Pihaknya pun meminta dukungan dari masyarakat, agar hal itu bisa segera diwujudkan.

“Ini tentu akan menjadi kebahagiaan buat kita semua, dua tokoh agama besar di dunia bisa bertemu di Indonesia yang dikenal memiliki keragaman, baik keragamaan agama, budaya, suku, etnis, dan sebagainya,” harapnya.

Baca juga: Gus Yaqut dan Kebiasaan Sastra Pesantren Tradisional, Tafsir Linguistik Masalah Toa

Baca juga: Kemenag Tunggu Undangan Arab Saudi Bahas MoU dan Kuota Haji Tahun ini

Sebelumnya, Menag telah meminta Plt Dirjen Katolik untuk merealisasikan keinginannya tersebut.

Ia berharap, ketika kondisi pandemi kembali normal nanti, Pimimpin Umat Katolik itu berkenan hadir ke Indonesia.

"Mudah-mudahan setelah kondisi normal, beliau bisa hadir ke Indonesia. Saya minta Pak Plt Dirjen Katolik menjajaki rencana mengundang beliau," kata Menag saat memberikan sambutan pada Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Senin (7/3/2022).

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini