TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Kelangkaan minyak goreng yang terjadi belakangan ini di Bengkulu, membuat warga rela ikut antrean panjang dan berdesak-desakan.
Pemandangan antean panjang terlihat ketika ada operasi pasar maupun saat barang tiba di toko.
Seperti terjadi di satu warung ritel yang ada di Jalan Danau Kelurahan Panorama Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu.
Bahkan saat antrean, sempat terjadi keributan antara pihak managemen warung ritel modern dengan warga setempat.
Edi Siswoyo salah seorang warga yang bertetanggaan tempat di belakang warung ritel modern ini, mengaku awalnya tak mendapatkan minyak goreng.
Padahal sudah mengantongi kupon yang disiapkan pihak pengelola dalam pembelian minyak goreng.
"Saya tadi baru selesai doa dari rumah. Saat keluar rumah saya melihat ada antrean panjang di warung ritel modern itu," kata Edi Siswoyo kepada TribunBengkulu.com saat di wawancarai, pada Sabtu (12/3/2022).
Ia pun ikut antrean dan melihat di dalam warung ritel modern ini sudah ricuh.
Lalu ia pun masuk dan melihat ternyata stok minyak goreng yang akan dijual sudah habis.
"Saya menunjukkan kupon kepada karyawannya untuk membeli minyak goreng, namun tidak ada. Masih saya pertanyakan dengan karyawan, baru minyak goreng dikeluarkan kembali," ujar Edi Siswoyo.
Edi menambahkan, tadi ada sekitar 10 dus minyak goreng yang masuk di warung ritel modern.
"Sekitar 60 liter minyak goreng yang ada warga dapat 1 liter minyak goreng," kata Edi Siswoyo.
Edi juga menjelaskan, saat pembagian minyak goreng ini yang mendapatkan bukan warga sekitar melainkan orang lain.
"Banyak orang yang saya tak kenal saat mendapatkan minyak goreng, saya curiga yang mendapatkan minyak goreng itu kenal dengan karyawan warung ritel modern," jelas Edi Siswoyo.
Ketua RT 1 RW 1 Kelurahan Panorama, Zamhari Daud mengatakan, seharusnya pengelolaan warung ritel modern ini berkoordinasi dengan RT setempat, agar tak menimbulkan kericuhan di wilayahnya.
"Sebaiknya pihak pengelola berkoordinasi dengan kami agar pembagian minyak goreng ini teratur, misal 1 minggu 15 liter untuk 15 warga saya, secara bergantian setiap minggu" kata Zamhari Daud.
Ia menambahkan, percuma adanya warung ritel modern ini, jika tidak ada kontribusi dengan warga setempat.
"Jika nanti ada apa-apa dengan warung ritel modern ini bagaimana, karena perizinan dan segala macam urusan dengan saya," ujar Zamhari Daud.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol Sudarno mengingatkan untuk pihak-pihak distributor minyak goreng tak melakukan penimbunan.
"Setiap distributor selalu kita periksa jika nanti ditemukan adanya bukti penimbunan, ya kita proses sesuai hukum yang berlaku" kata Kombes Pol Sudarno, kepada TribunBengkulu.com.
Pihak juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying.
"Untuk masyarakat belilah minyak goreng secukupnya, jangan di stok-stok," imbuh Kombes Pol Sudarno.
Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Ricuh Antre Minyak Goreng di Ritel Modern, Warga: Katanya Habis Ternyata Stok Minyak Disimpan