TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Sabtu (19/3/2022).
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) melaporkan aktivitas gunung api level 3 siaga dalam laman resmi Magma Indonesia.
Gunung Api tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan petang ini, gunung Merapi mengeluarkan Awan Panas Guguran hari ini pukul 16.17 WIB.
Pergerakannya tercatat di seismogram dengan amplitudo 32 mm dan durasi 211 detik.
Estimasi jarak jarak luncur 2.500 m ke arah barat daya, dengan kondisi cuaca berkabut, angin bertiup ke barat laut.
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Sabtu (19/3/2022) periode pengamatan 12.00-18.00 WITA/WIB:
Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Magelang, Boyolali, Klaten, Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan hingga hujan, angin lemah hingga sedang ke arah timur dan barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 17-23°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 566-716 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 72-95%, dengan intensitas curah hujan 112 mm per hari.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi satu kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 32 mm dan lama gempa 211 detik.
Selain itu, tercatat 19 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3 mm dan lama gempa 11 detik.
Gempa Hybrid/Fase Banyak terjadi enam kali, dengan amplitudo 4-8 mm, S-P 0.4-0.6 detik dan lama gempa 6-11 detik.
Gempa Vulkanik Dangkal terjadi tiga kali, dengan amplitudo 26-70 mm, dan lama gempa 10-15 detik.
Selain itu, tercatat satu kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 35 mm, S-P 2.9 detik dan lama gempa 48 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Baca juga: Mengenal Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia dan Manfaatnya
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang dan Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah, angin lemah ke arah selatan.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 22- 23°C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat 16 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-24 mm, dan lama gempa 60-180 detik.
Tercatat satu kali gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 12 mm dan lama gempa 200 detik.
Selain itu, tercatat satu kali Harmonik dengan amplitudo 12 mm, dan lama gempa 220 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Mengenal Bencana Hidrometeorologi: Pengertian dan Contoh Bencana yang Terjadi di Indonesia
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III.
Asap kawah tidak teramati.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga mendung, angin kencang ke arah timur.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 21-22°C.
Catatan kegempaan petang hari ini tercatat satu kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 95 mm, S-P 33 detik dan lama gempa 115 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100-250 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah timur laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 26-28,3°C, dengan kelembaban 78,3-79,2%.
Kondisi Gunung Ili Lewotolok saat ini mengeluarkan dentuman disertai gemuruh lemah.
Pengamatan kegempaan tercatat 14 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 13.8-27.6 mm, dan lama gempa 20.1-68 detik.
Catatan kedua yaitu 30 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5.4-12.3 mm, dan lama gempa 19.2-92.5 detik.
Selanjutnya, tercatat dua kali Harmonik dengan amplitudo 6.4-7.1 mm, dan lama gempa 108-282 detik.
Tercatat tujuh kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 5.3-10.3 mm, dan lama gempa 40-244 detik.
Gempa Vulkanik Dalam tercatat empat kali, dengan amplitudo 6.4-7.9 mm, S-P 0.4-1.03 detik dan lama gempa 10.5-38 detik.
Gempa Tektonik Lokal tercatat satu kali, dengan amplitudo 15.4 mm, S-P 2 detik dan lama gempa 3.4 detik.
Catatan terakhir adalah satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Untuk masyarakat Desa Jontona, waspada potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api