TRIBUNNEWS.COM, GORONTALO - Polisi masih mendalami kasus AKBP Beni Mutahir yang tewas ditembak oleh seorang tahanan berinisial RY (27) di Kota Gorontalo pada Senin (21/3/2022).
AKBP Beni Mutahir merupakan Direktur Tahanan dan Barang Bukti (Tahti) Polda Gorontalo.
Penembakan perwira menengah Polri itu terjadi di sebuah rumah di Jalan Mangga Hoangobotu, Kota Gorontalo pada Senin sekitar pukul 04.00 WITA.
Direktur Kriminal Umum Polda Gorontalo, Kombes Pol Nur Santiko mengatakan korban mengalami luka di bagian kepala.
Kepergian AKBP Beni Mutahir menyisakan duka mendalam bagi tetangga di Perumahan Asparaga, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Mereka merasa sangat kehilangan sosok perwira itu.
AKBP Beni dikenal ramah kepada masyarakat di kompleks perumahan. Dia pun dikenal suka menyapa para tetangga.
Bahkan tidak pernah terlambat untuk datang salat di masjid.
"Bapak rajin salat. Selalu tepat waktu untuk salat," ujar tetangga.
Pria berumur 50-an tahun ini bersaksi, AKBP beni adalah orang baik.
Baca juga: AKBP Beni yang Tewas Ditembak Tahanan Adalah Alumni Akpol 1998
Informasi yang diperoleh TribunGorontalo.com, jenazah AKBP Beni diberangkatkan ke Surabaya via Bandara Djalaluddin Gorontalo, Selasa (22/3/2022) pagi.
Almarhum pamen Polda Gorontalo itu akan dimakamkan di Surabaya.
Suasana di rumah duka ramai, Selasa pagi. Jalanan yang akan dilalui mobil jenazah dikerumuni warga.
Masyarakat Gorontalo penuh haru biru melepas kepergian AKBP yang dikenal ramah dan suka menyapa orang tersebut.