TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keberhasilan Indonesia dalam menyelenggarakan event internasional MotoGP Mandalika 2022 diapresiasi banyak kalangan.
Keberhasilan penyelenggaraan MotoGP setelah 25 tahun absen bakal menjadi catatan sejarah baik untuk Indonesia.
Hal itu dikemukakan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Selasa (22/3/2022).
“Secara umum kami menilai gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia di Mandalika berjalan sukses. Tidak ada keluhan berarti dari Dorna, para rider, maupun kru paddock. Ini tentu menjadi capaian besar bagi Indonesia,” ujarSyaiful Huda.
Dia mengatakan keberhasilan Indonesia menggelar event sport internasional di tengah pandemi Covid-19 merupakan hal luar biasa.
Dengan persiapan yang serba terbatas baik karena adanya pembatasan sosial, penurunan pertumbuhan ekonomi, hingga tarik ulur kepastian Indonesia masuk kalender MotoGP 2022, keberhasilan menyelenggarakan event menjadi capaian besar.
“Harus diakui persiapan penyelenggaraan event cukup singkat. Sejak dimulai proses pembangunan sirkuit September 2019, maka bisa dibilang event ini hanya dipersiapkan intensif selama dua setengah tahun terakhir,” katanya.
Baca juga: Marc Marquez Akui Crash Di Sirkuit Mandalika Jadi Kecelakaan Terparahnya
Keberhasilan penyelenggaraan event MotoGP Mandalika ini, lanjut Huda, memberikan dampak besar bagi kampanye Indonesia sebagai Presidensi G-20 tahun ini.
Selain itu event MotoGP Mandalika juga memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya Kawasan Mandalika dan sekitarnya.
“Okupansi hotel dan penginapan naik dratis, tempat-tempat wisata kuliner penuh, jasa rental kendaraan laris, merupakan dampak jangka pendek dari penyelenggaraan MotoGP Mandalika,” katanya.
Kesan positif dari para para rider MotoGP atas keramahtamahan fans Indonesia maupun pesona alam Mandalika, kata Huda, menjadi iklan gratis bagi pertumbuhan industry pariwisata tanah air.
Apalagi para rider ini tidak segan menyampaikan kesan mereka baik melalui akun media sosial pribadi maupun ke berbagai media internasional yang meliputi event tersebut.
“Kami yakin bahwa ke depan semakin banyak wisatawan yang datang untuk menikmati keindahan alam Mandalika dan sekitarnya,” katanya.
Kendati demikian, Huda berharap keberhasilan ini tidak membuat para pemangku kepentingan MotoGP Mandalika terlena.
Menurutnya banyak hal yang harus diperbaiki untuk penyelenggaraan MotoGP maupun event balapan lain di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.
Pertama BUMN Pariwisata, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku penanggungjawab sirkuit harus memperbaiki kualitas aspal.
Apalagi Dorna telah menyarankan agar seluruh aspal sirkuit diganti ulang.
Kedua fasilitas sirkuit mulai dari keterbatasan shuttle bus untuk penonton, hingga parkiran yang masih becek harus segera diperbaiki. Ketiga rangkaian acara penggiring event balapan yang harus disusun dengan matang.
“Jadi event balapan hanya sekadar puncak acara, sebelum dan sesudah event harus dirancang kegiatan yang bisa menarik minat para wisatawan untuk berbelanja di Indonesia,” katanya.
Politikus PKB ini juga mewanti-wanti agar Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika benar-benar dirawat sehingga tidak terbengkalai di masa mendatang.
Menurutnya banyak fakta menunjukkan jika pemerintah semangat dalam membangun fasilitas olah raga dan pariwisata tetapi alpa untuk merawatnya.
“Jangan sampai Sirkuti Mandalika ini menjadi Kompleks Stadion Riau maupun Jakabaring Sport City di Sumatera Selatan yang terbengkalai tidak dirawat setelah event olah raganya selesai. Padahal uang negara untuk membangun fasilitas-fasilitas tersebut sangat lah besar,” pungkasnya.