News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Masa Jabatan Presiden

Puan Yakin Jokowi Jaga Amanat Rakyat dengan Tolak Wacana Penundaan Pemilu

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puan Maharani dan Jokowi mengapit Megawati.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani meyakini Presiden Joko Widodo tidak tergoda untuk menyetujui penundaan masa jabatannya.

Menurut Puan, Jokowi pasti mengikuti amanah yang diberikan rakyat Indonesia.

"Saya meyakini bahwa presiden Jokowi itu pasti mempunyai keteguhan hati yang bisa menjaga apa yang menjadi amanah dan amanat yang diberikan rakyat Indonesia yang memilih pada periode pertama dan periode kedua untuk bisa menjaga hal tersebut sampai masa berakhirnya tahun 2024 itu," ucap Puan yang dikutip dari siaran Youtube CNN Indonesia, Rabu (23/3/2022).

Sejumlah ketua umum partai politik hingga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sempat menghembuskan isu penundaan Pemilu.

Terkait hal tersebut, Puan mengatakan Jokowi sempat menegaskan penolakan perpanjangan masa jabatannya.

Puan menyinggung pernyataan Jokowi sebelumnya yang menyebutkan bahwa orang yang mengusulkan penundaan adalah pihak yang ingin menjerumuskannya.

"Boleh saja orang memberikan masukan, boleh saja orang berikan data, tapi ya itu kembali lagi kepada Presiden Jokowi dan pak presiden juga sudah menyatakan orang-orang yang kemudian ingin mengatakan bahwa penundaan atau perpanjangan itu adalah orang-orang yang menjerumuskan beliau jadi saya meyakini hal itu," tutur Puan.

Dirinya tidak menutup kemungkinan bahwa orang di sekeliling Jokowi yang mendorong penundaan masa jabatan presiden.

Baca juga: Tolak Pengunduran Masa Jabatan, Jokpro 2024 Dukung Jokowi 3 Periode Lewat Jalur Pemilu

Menurut Puan, lingkaran di sekitar Jokowi mungkin saja memberikan data-data yang menunjukan data-data yang mendukung wacana penundaan masa jabatan presiden.

"Pasti semuanya mau dekat presiden. Semuanya bisa memberikan masukan atau pun kemudian memberikan data atau apa namanya hal-hal yang menurut yang bersangkutan itu akan mempengaruhi presiden," ucap Puan.

"Mungkin saja dengan menunjukkan data kemudian menyatakan bahwa Indonesia masih butuh Pak Jokowi atau kemudian Indonesia masih membutuhkan pemimpin yang sekarang dalam masa-masa sulit yang seperti ini karena pandemi covid yang masih ada," tambah Puan.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini