News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lebaran 2022

Syarat Mudik Lebaran 2022, Harus Sudah Vaksin Booster dan Terapkan Protokol Kesehatan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

H-1 Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021 - Sejumlah pemudik bersiap naik kereta api Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo dan Kahuripan tujuan Blitar yang akan berangkat pukul 22.05 dan 23.10 WIB, di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/5/2021). Pada H-1 jelang larangan mudik Lebaran 2021 terhitung 6 Mei 2021, jumlah penumpang menuju ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur di Stasiun Kiaracondong mengalami peningkatan dari hari sebelumnya sebanyak 1.100 penumpang meningkat menjadi 1.213 penumpang dengan keberangkatan menggunakan KA Kahuripan, Kutojaya Selatan, Turangga, Malabar, Argowilis, dan Mutiara. Para pemudik tersebut dipastikan telah mengikuti tes GeNose C19 dan dinyatakan non reaktif Covid-19, tetap menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperbolehkan masyarakat untuk mudik lebaran tahun ini, menyusul perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia yang terus membaik.

Dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (23/3/2022), Jokowi mengatakan pemerintah memutuskan untuk melakukan beberapa pelonggaran.

Di antaranya adalah diizinkannya kembali salat tarawih di masjid pada bulan Ramadan 2022 mendatang.

Kendati demikian, Jokowi mengingatkan agar para jemaah tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Tahun ini umat Muslim dapat kembali menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Jokowi dikutip Tribunnews.com.

Baca juga: Jokowi Sebut Umat Muslim Bisa Kembali Salat Tarawih Berjamaah di Masjid pada Ramadan Tahun Ini

Baca juga: Bupati Madiun Upayakan Stok Minyak Goreng Curah Stabil Jelang Ramadan

Lebih lanjut, ia mengungkapkan syarat yang harus dipenuhi bagi masyarakat yang ingin mudik tahun ini, yaitu harus sudah menerima vaksin booster Covid-19.

"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran, juga dipersilakan, juga diperbolehkan."

"Dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster, serta tetap menerapkan protokol kesehatan," terangnya.

Kendati demikian, pemerintah melarang pejabat dan pegawai pemerintah menggelar kegiatan buka puasa bersama dan open house lebaran.

Sebelumnya, syarat vaksin booster untuk pelaku mudik sudah disampaikan Wakil Presiden Maruf Amin saat kunjungan kerja ke Bandung, Jawa Barat pada Selasa (22/3/2022).

Sehingga, masyarakat tak perlu lagi melakukan tes PCR atau antigen.

"Nanti booster itu kita ingin jadikan syarat kalau nanti orang mau mudik."

"Selain vaksinasi sudah lengkap dua kali, harus juga sudah di-booster sehingga demikian tidak perlu ada lagi semacam di-PCR atau di-antigen," ujar Maruf Amin, dilansir Tribunnews.com.

Namun, ketentuan itu bisa berlaku jika tak ada lonjakan kasus Covid-19 menjelang Lebaran mendatang.

Selain itu, Maruf menyebut vaksinasi dosis pertama dan kedua serta vaksinasi booster menjelang bulan Ramadan, khususnya bagi masyarakat lanjut usia, akan terus digenjot.

"Memang masih harus tetap menaati protokol kesehatan seperti menggunakan masker terutama, kemudian juga mencuci tangan, dan juga vaksinasi," kata Maruf.

Baca juga: Pemerintah Bolehkan Mudik Lebaran 2022, Kemenhub Siapkan Petunjuk Pelaksanaan Teknis di Lapangan

Baca juga: Jokowi: Tahun Ini, Shalat Tarawih dan Mudik Diperbolehkan

Capaian Vaksinasi Booster di Indonesia

Vaksinator menyuntikkan dosis vaksin Covid-19 kepada siswa pada program percepatan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun hasil kolaborasi Kantor Staf Presiden (KSP) dan Nestle MILO di SDN Jati Asih IV, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/03/2022). Dalam kolaborasi ini, Nestle MILO memberikan dukungannya dengan membagikan 4 juta produk MILO UHT bagi 4.000 Sekolah Dasar di 50 kota di seluruh Indonesia. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Pemerintah terus berupaya menggenjot vaksinasi booster bagi masyarakat Indonesia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan selain menggalakkan vaksinasi dosis primer, pemerintah juga melakukan percepatan terhadap cakupan vaksinasi dosis ketiga atau booster.

"Capaian booster Indonesia kini telah sampai di angka 6,06 persen. Kita harus bergotong royong meningkatkannya," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Rabu (23/3/2022).

Di tingkat dunia, saat ini capaian vaksin booster telah mencapai 18,55 persen.

Dengan 15 negara memilki rentang capaian vaksin booster sebesar 30-80 persen.

Namun, Wiku mengingatkan agar masyarakat belajar dari beberapa negara yang capaian booster tinggi, tetap ada potensi lonjakan kasus.

Untuk itu, vaksinasi booster harus tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat agar tidak ada lagi lojakan kasus Covid-19.

Sebagai contoh, kenaikan kasus terjadi pada 5 dari 15 negara dengan capaian booster di atas angka dunia.

Kelima negara tersebut memilki capaian booster tinggi yaitu Italia 63 persen, Jerman 58 persen, Inggris 57 persen, Vietnam 45 persen, dan Thailand 32 persen.

Baca juga: Pimpinan DPR Dukung Wapres Maruf Amin Soal Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik Lebaran

Baca juga: Satgas Covid-19: Pemerintah Tengah Kaji Perizinan Mudik Lebaran Tahun 2022

"Dan mereka juga tengah melakukan penyesuaian kebijakan seperti karantina. Namun hal tersebut tidak dibarengi prokes ketat," kata Wiku.

Di sisi lain cakupan vaksinasi booster nasional perlu terus ditingkatkan.

Pemerintah pusat dan daerah berupaya menjamin ketersediaan vaksin nasional dan distribusi ke seluruh pelosok negeri.

Masyarakat diimbau berperan aktif mengunjungi sentra vaksinasi terdekat untuk melengkapi dosis vaksin dan booster.

"Booster dan prokes adalah dua kunci tidak terpisahkan. Kepatuhan kita, kunci keberlangsungan produktifitas ekonomi aman Covid-19," kata Wiku.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Capaian Vaksinasi Booster di Indonesia Sudah 6,06 Persen, Pemerintah Ingatkan Tetap Disiplin Prokes

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fransiskus Adhiyudha/Aisyah Nursyamsi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini