TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski masuk dalam kurikulum ajar sebagian besar sekolah di Indonesia, pembelajaran bahasa asing sering berakhir sebagai ilmu yang mudah dilupakan oleh sebagian besar murid.
Jangankan fasih, tak jarang pelajaran bahasa asing menjadi hafalan yang tidak diminati siswa hingga lulus.
Namun memasuki era globalisasi yang mendorong pasar kerja menjadi sangat kompetitif, tidak dapat dipungkiri bahwa kemampuan berbahasa asing menjadi salah satu tolak ukur seseorang untuk diterima dengan baik dalam sebuah perusahaan.
Melihat realita tersebut, LingoTalk tengah berupaya memperbaiki lanskap pembelajaran bahasa asing di Indonesia dengan mengedepankan nilai personalisasi untuk menciptakan pembelajaran bahasa asing yang efisien.
Co-founder dan CEO LingoTalk, Andre Benito, mengatakan pihaknya memahami adanya masalah inefisiensi dalam pembelajaran bahasa asing di Indonesia.
"Oleh karenanya, LingoTalk menciptakan pre-assessment dan LingoMethod untuk mengevaluasi pengetahuan dan gaya belajar pengguna sehingga mereka mendapatkan apa yang sesungguhnya dibutuhkan," kata Andre Benito dalam keterangannya, Kamis (24/3/2022).
LingoJunior merupakan dirancang untuk anak berusia 3-12 tahun.
Menurut Andre, pihaknya berupaya menyediakan pembelajaran yang efektif dan efisien agar dapat membantu Indonesia mencapai skor di atas rata-rata pada Programme for International Student Assessment (PISA) 2025 yang akan mengkaji pengajaran bahasa di seluruh dunia.
"Berkomitmen untuk menghadirkan pembelajaran bahasa asing yang akurat dan terpersonalisasi untuk segmentasi pasar PAUD dan anak. Melalui lini LingoJunior akan fokus melakukan akuisisi sekolah dan institusi pendidikan anak-anak ," katanya.
Baca juga: Hapus Syarat Perjalanan Covid-19, Kedubes Inggris Bakal Rilis Buku Panduan Wisata Bahasa Indonesia
Dikatakan bahwa upaya ini dilakukan melalui pendekatan holistik untuk memberikan edukasi kepada orang tua dan pendidik terhadap pentingnya pembelajaran bahasa asing sejak dini.
Melalui bantuan materil serta keahlian dalam bidang edukasi dan bisnis dari kedua akselerator tersebut, pihaknya akan menggarap blueprint untuk ekspansi pasar ke Asia Tenggara dan menjalankan uji coba untuk beberapa institusi pendidikan di kawasan Asia Pasifik.
“Kami percaya bahwa perubahan baik dapat dimulai sejak dini dan selain rumah, sekolah
merupakan institusi terbaik untuk menerapkan hal tersebut. Dengan solusi yang holistik, kami berharap LingoJunior dapat menjadi solusi bagi murid, orangtua, dan guru," kata dia.
Pihaknya juga sangat menghargai peran guru dalam upaya memajukan pendidikan bangsa.
"Maka dari itu, solusi yang kami hadirkan juga akan memberikan kemudahan bagi pengajar untuk melakukan inovasi di dalam ruang kelas sehingga siswa dapat belajar dengan senang namun tetap mendapatkan hasil yang maksimal,” tutur Josephine Lovensa, founding team dan CSO LingoTalk menambahkan.