TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini daftar tokoh yang pernah menjadi pasien Terawan Agus Putranto dan menjalani terapi cuci otak.
Seperti diketahui, Terawan dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pusat.
Dilansir Tribunnews.com, keputusan ini diambil berdasarkan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI.
Terawan dinilai telah melakukan pelanggaran berat (serious ethical missconduct) terhadap beberapa hal, di antaranya terkait terapi cuci otak dan Vaksin Nusantara.
Sebagai informasi, metode cuci otak Terawan tersebut pernah mendapat peringatan dari pihak MKEK IDI pada 2018 silam.
Baca juga: DPR Sorotil Pemecatan dr. Terawan dari IDI karena Promosikan Vaksin Nusantara : Harusnya Diapresiasi
Baca juga: Kini Dipecat IDI, Ini Pidato Terawan saat Diberi Gelar Profesor Kehormatan, Singgung Prabowo
Kala itu, ia dikenai sanksi pemecatan sementara selama 12 bulan.
Kendati metode cuci otak masih menuai pro-kontra hingga saat ini, sejumlah pejabat pernah membeberkan dampak positif yang mereka rasakan usai menjalani terapi tersebut.
Dirangkum Tribunnews.com, inilah daftar tokoh yang pernah menjalani terapi cuci otak bersama Terawan:
1. Aburizal Bakrie
Pengusaha sekaligus mantan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, mengungkapkan dirinya pernah menjadi pasien Dokter Terawan.
Lewat Instagramnya pada April 2018 silam, ia mengaku menjadi satu di antara orang yang merasakan manfaat metode cuci otak yang digagas Terawan.
Selain dirinya, Aburizal menyebut sejumlah nama pejabat yang juga turut menjadi pasien sang dokter, seperti mantan Wakil Presiden, Try Sutrisno.
"Saya sendiri termasuk yang merasakan manfaatnya, juga Pak Try Sutrisno, SBY, AM Hendropriyono, dan banyak tokoh/pejabat, juga masyarakat luas.
Mudah menemukan testimoni orang yang tertolong oleh dr Terawan," tulis Aburizal di akun Instagram-nya @aburizalbakrie.id, dikutip Kompas.com.
Baca juga: Sosok Dokter Terawan dan Sejumlah Kontroversi yang Diduga Jadi Pemicu Pemecatannya
Baca juga: Rekam Jejak Dokter Terawan, Menangani Pasien Stroke dengan Terapi Cuci Otak Hingga Dipecat dari IDI
2. Prabowo Subianto
Prabowo Subianto mengatakan ia menjalani terapi dengan metode cuci otak untuk menyembuhkan penyakit vertigo yang dideritanya.
"Saya ini sudah tiga kali diterapi oleh Terawan. Saya tiga kali, mau yang keempat kali."
"Saya dulu, biasalah, orang sudah 60-an tahun," ujar Prabowo saat ditemui di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (5/4/2018), dikutip dari Kompas.com.
Selama menjalani terapi bersama Terawan, Prabowo mengaku penyakit vertigonya berkurang hingga bisa berpidato lama.
"Saya dulu vertigo, setelah itu periksa ke beliau, disarankan, bersihkan. Alhamdulillah, sekarang saya bisa tiga jam pidato," ucapnya.
3. Mahfud MD
Pada April 2018 silam, Mahfud MD mengungkapkan dirinya pernah menjadi pasien Terawan dan menjalani terapi cuci otak lantaran mengalami gejala stroke.
Ia membutuhkan waktu tiga jam untuk menjalani terapi tersebut.
Setelahnya, Mahfud mengaku kondisinya jauh membaik dan bisa langsung pulang ke rumah.
Baca juga: Deretan Kontroversi Terawan Agus Putranto hingga Berakhir Dipecat IDI, Penggagas Terapi Cuci Otak
Baca juga: POPULER NASIONAL Harta Dokter Terawan Rp91 Miliar | Indra Kenz Ngotot Sembunyikan Petinggi Binomo
"Ada gejala stroke, ketahuan lalu dipompa agar bersih, langsung segar biasanya."
"Jadi kalau Anda mau stroke, biasanya ada ganjelan di saraf otak."
"Itu yang menyebabkan stroke, itu dipompa dari kaki ke jantung," ungkapnya saat ditemui di PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2018), dilansir Tribunnews.com.
"Tiga jam selesai, langsung pulang. Kalau pengalaman saya bagus," tambahnya.
4. Agus Hermanto
Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Agus Hermanto, pernah menceritakan bagaimana metode cuci otak berdampak positif pada dirinya.
"Saya pun pernah menjadi pasiennya Dokter Terawan dan hasilnya cukup bagus, cukup menggembirakan," terangnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/4/2018), masih dari Kompas.com.
5. Ani Yudhoyono
Saat Ani Yudhoyono menjalani perawatan di Singapura, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengirim Terawan untuk memantau dan membantu perawatan istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
"Beliau (Terawan) langsung berangkat kemarin siang ke Singapura."
"Semuanya berdoa agar Bu Ani segera diberi kesembuhan," papar Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, Rabu (13/2/2019), dilansir Tribunnews.com.
Baca juga: IDI: Rekomendasi Pemberhentian Terawan dari Keanggotaan IDI Bukan Hal Baru saat Muktamar Aceh
Baca juga: 5 Alasan Terawan Dipecat dari IDI, Dinilai Tak Beritikad Baik Sepanjang 2018-2022
Saat Ani meninggal pada 1 Juli 2019, Terawan lah yang memberi pernyataan mengenai kondisi almarhumah.
Kala itu, Terawan mengatakan Ani sempat ditidurkan sebelum mengembuskan napas terakhir.
Pasalnya, almarhumah mengalami gagal napas sehingga harus dipasang alat bantu pernapasan.
“Dalam kondisi tidak sadar karena beliau sebelumnya memang ditidurkan,” ujar Terawan, Sabtu (1/6/2019), dikutip dari Kompas.com.
“Sejak kemarin (Kamis 31 Mei 2019) pakai respirator. Sudah berlangsung usaha untuk men-support beliau. Upaya maksimal tidak membawa hasil karena kehendak Yang Maha Kuasa untuk Ibu,” imbuhnya.
6. Hendropriyono
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), pernah mengungkapkan dukungannya pada Terawan Agus Putranto untuk tetap melanjutkan metode cuci otak.
Sebagai orang yang pernah merasakan metode tersebut, Hendropriyono menilai hal terpenting bagi pasien adalah bisa sembuh.
Masalah teori diakui atau tidak, itu persoalan selama menempuh ilmu.
"Saya sebagai pasien. Buat saya sebagai pasien yang penting sembuh. Masa bodoh itu teori diakui atau tidak, itu persoalan di sekolah."
"Yang penting rakyat sembuh. Kalau sampai dilarang praktik saya lari ke dukun, yang tidak diatur praktiknya," tutur Hendropriyono, ditemui di kantor KPU RI, Jumat (13/4/2018), dilansir Tribunnews.com.
7. Dahlan Iskan
Pengalaman Dahlan Iskan menjalani metode cuci otak dengan Terawan, ia tuangkan dalam tulian berjudul Membersihkan Gorong-gorong Buntu di Otak.
Mengutip WartaKota, dalam tulisan itu, ia menceritakan secara rinci bagaimana sensasi menjalani cuci otak.
Saat melakukan terapi cuci otak, Dahlan mengaku otak dan mulutnya terasa plong seperti sesudah memakan permen mint.
"Di otak dan mulut saya terasa pyar yang lembut disertai rasa Mentos yang ringan."
"Itulah rasa yang ditimbulkan oleh cairan pembasuh yang disemprotkan ke saluran darah di otak," kisah Dahlan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Shella Latifa A/Vincentius Jyestha/Seno Tro Sulistiyono/Glery Lazuardi, WartaKota.com, Kompas.com/Kristian Erdianto/Fabian Januarius Kuwado)