TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni membantah isu pemecatan salah satu pegurusnya, M Arief Rosyid Hasan.
Meski sebelumnya Imam sempat membenarkan pelanggaran yang dilakukan Arief.
Seperti diketahui, Arief Rosyid disebut telah memalsukan tanda tangan Imam dan Ketua Umum DMI, M Jusuf Kalla (JK).
Imam mengatakan DMI hanya melakukan rotasi terhadap Arief.
Ketua Departemen Ekonomi DMI itu digantikan oleh mantan Direktur Utama PT Bank BRI, Asmawi Syam.
"Kami hanya melakukan rotasi biasa karena kesibukan Saudara Arief Rosyid."
"Jadi Arief tetap menjadi pengurus DMI sebagai anggota bidang Ekonomi," ujar Imam di Jakarta, sebagaiama dilansir Tribunnews.com, Sabtu (2/4/2022).
Lebih lanjut, saat ini DMI menugaskan Arief untuk fokus menjadikan masjid sebagai pusat kebangkitan ekonomi umat.
Baca juga: PROFIL Arief Rosyid, Pengurus DMI yang Diisukan Dipecat karena Palsukan Tandatangan Jusuf Kalla
Baca juga: Palsukan Tanda Tangan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla, Arief Rosyid Dipecat dari DMI
Palsukan Tanda Tangan untuk Surat Undangan Pada Ma'ruf Amin
Diberitakan sebelumnya, pemecatan Arief diputuskan dalam rapat pleno Pimpinan Pusat DMI yang dihadiri JK, Wakil Ketua Umum DMI Komjen (Purn) Syafruddin, dan Imam Addaruqutni pada Jumat (1/4/2022) pagi.
Pemalsuan tanda tangan itu digunakan pada surat undangan kepada Wapres RI, Ma'ruf Amin.
Yakni untuk menghadiri acara Kick Off Festival Ramadhan di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (4/4/2022).
"Pak Ketum yang memutuskan (pemecatan) dalam rapat,"
"Karena telah melanggar peraturan organisasi DMI dengan memalsukan tanda tangan Ketua Umum dan Sekjen PP DMI serta stempel DMI dengan mengirim surat ke Wakil Presiden RI tanpa ijin dari Ketua Umum dan Sekjen PP DMI," ujar Imam.