News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Didemonstrasi

Demo Mahasiswa Tolak Jokowi 3 Periode di Makassar Ricuh, Istana Bogor Jadi Sasaran Aksi Jumat Besok

Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan Mahasiswa unjuk rasa dan menutup jalur jalan Sultan Alauddin Makassar, Kamis (7/4/22) sore.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi ratusan mahasiswa menolak masa jabatan Joko Widodo 3 periode diwarnai bakar ban dan menutup  jalur jalan Sultan Alauddin Makassar, Kamis (7/4/22) sore.

Mereka memblokade satu jalur tepatnya di depan Kampus Unismu Makassar.

Pengunjuk rasa tergabung dari Aliansi Unismu 1.

Sebagian dari mereka tampak mengenakan almamater biru 

Pengunjuk rasa menghentikan truk dan dijadikan panggung orasi.

Silih berganti orator bergantian menyuarakan tuntutan mereka.

"Tolak 3 periode Jokowi, turunkan ketua DPR RI dari jabatan. Hidup mahasiswa," teriak sang orator di atas truk.

Di tengah jalan juga mereka membakar ban.

Kupalan asap tebal pun terjadi.

Ratusan Mahasiswa unjuk rasa dan menutup jalur jalan Sultan Alauddin Makassar, Kamis (7/4/22) sore. (TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID)

Akibat aksi tersebut membuat macet total.

Klokson mobil dan motor tak terhidarkan. 

Hal tersebut karena pengendara mobil dan motor kesal.

Apalagi, waktu sudah mau buka puasa.

Sesekali warga berteriak agar mahasiswa segera membuka jalan

"Buka jalan, buka jalan. Huuuuu," teriak pengendara.

Sempat diwarnai kericuhan

Unjuk rasa tepat di depan Kampus Unismu Makassar.

Awalnya unjuk rasa berjalan kondusif.

Ratusan mahasiswa menutup Jalan dengan memberhentikan mobil truk.

Truk itu dijadikan panggung orasi.

Unjuk rasa mahasiswa di Jl Sutan Alauddin Makassar, sempat diwarnai kericuhan, Kamis (7/4/22) sore. (TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID)

Disana mereka silih berganti berorasi menyuarakan tuntutannya.

Akibat blokade jalan itu kemacetan parah tak terhindarkan.

Pengendara yang kesal membunyikan klakson.

Di pertengahan demonstrasi tiba-tiba mahasiswa dan pengendara berselisih.

 Saling dorong dan adu mulut pun tak terelakkan hingga di pinggir jalan

Petugas kepolisian yang berada di lokasi berusaha melerai.

Tidak berselang lama, akhirnya kericuhan meredah.

Para demonstran kembali ke sekitar truk.

Mereka kembali berorasi bergantian.

Aksi dorong dengan polisi

Mereka menamakan diri Aliansi Rakyat Miskin Kota itu berunjukrasa dengan membakar ban bekas.

Awalnya, unjuk rasa berlangsung damai dengan aksi bakar ban dan membuat barisan simpul yang menutup satu jalur ruas Jl AP Pettarani.

Namun, saat pengunjuk rasa mencoba menutup dua jalur AP Pettarani, polisi yang berjaga pun menghalau.

Hingga kedua kubu bersitegang dan terlibat saling dorong.

Aksi saling dorong itu, pun berlanjut dengan aksi kejar-kejaran hingga mahasiswa berhasil digiring mundur ke arah Jl AP Pettarani.

Unjuk rasa menolak penundaan Pemilu 2024 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, diwarnai kericuhan, Kamis (7/4/2022) sore. (TRIBUN TIMUR/Muslimin Emba)

Saat aksi kejar-kejaran itu berlangsung, seorang mahasiswa terlihat tersungkur dan mulutnya mengeluarkan darah.

"Kenapa represif pak, kenapa begini temanku," ucap seorang mahasiswa yang berada di sampingnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polrestabes Makassar AKBP Darminto mengatakan, pihaknya membubarkan unjuk rasa lantaran salah satu dari mereka hendak memukul mobil pengendara.

"Kami beri kesempatan mulai jam 4, bakar ban saya kasih, tutup jalan separuh saya kasih, tutup lagi jalan sebelah saya kasih jadi dua jalur tutup," kata AKBP Darminto.

"Karena tadi ada yang memaksa pecahkan kaca spion mobil maka terpaksa, tidak bisa saya harus dorong untuk bubar," sambungnya.

Pihaknya juga mengaku membubarkan pengunjuk rasa sudah sesuai prosedur.

"Kita sudah jelas, kita sudah sampaikan, persuasif lah tidak ada (kekerasan) hanya didorong," jelas Darminto.

Adapun isu utama yang disuarakan pengunjuk rasa, yaitu terkait wacana penundaan Pemilu.

Isu utama itu dituliskan dalam spanduk yang dibentangkan pengunjuk rasa.

Menurut pengunjuk rasa, penundaan pemilu bakal berdampak polemik sosial yang meluas.

Belum lagi persoalan, kelangkaan naiknya harga minyak goreng dan BBM yang dianggap belum dapat dituntaskan rezim Joko Widodo.

"Adapun isu yang kami angkat, yaitu menolak penundaan Pemilu Jokowi tiga periode," kata Jenderal Lapangan Aksi, Sukirman S Doturu ditemui di sela aksi.

Menurutnya, penundaan pemilu rawan menimbulkan gejolak di kalangan masyarakat.

"Ini akan bergejolak di kalangan masyarakat khususnya kalangan masyarakat bawa," ujar Sukirman.

Wacana Jokowi tiga periode juga, kata dia, dianggap sebagai bentuk upaya pelanggaran konstitusi.

"Mengacu pada konstitusi, itu sangat jelas melanggar konstitusi. Maka dari itu kami menolak Jokowi tiga periode," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mendesak Ketua DPR RI Puan Maharani agar segera mundur.

Pasalnya, ia curiga keberadaan Puan Maharani bakal melanggengkan penundaan pemilu.

"Sudah pasti DPR RI akan terlibat pada persoalan itu (wacana penundaan pemilu). Makanya kita menolak itu," jelasnya.

Unjuk rasa penolakan penundaan pemilu itu, juga ditegaskan Sukirman bakal berlangsung berjilid-jilid jika tidak diindahkan pemerintah.

Kunjungan Presiden di Jambi diwarnai aksi mahasiswa

Mahasiswa Jambi yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus, demo di lokasi kunjungan Presiden Jokowi, Kamis (7/4/2022).

Demonstrasi aktivis mahasiswa dari PMKRI, GMKI, GMNI, IMM, KAMMI, HMI, dan PMII digelar di Pasar Angso Duo, yang merupakan lokasi pertama dikujungi Jokowi di Jambi hari ini.

Ada tiga tuntutan yang disampaikan dalam demo mahasiswa ini.

Pertama, menolak perpanjangan jabatan presiden tiga periode.

Kedua, menurunkan harga minyak goreng.

Ketiga, pemerintah harus memastikan mampu ketersediaan bahan bakar minyak.

Namun aksi mahasiswa ini dilakukan setelah Presiden Joko Widodo meninggalkan Pasar Angso Duo.

Mereka terhalang melakukan aksinya karena ketatnya pengamanan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu.

Aksi di Istana Bogor Jumat 8 April besok

Dari informasi yang didapat Tribunnews.com, mahasiswa juga berencana melakukan aksi di Istana Bogor, Jumat (8/4/2022) besok.

"Kami Aliansi BEM SE-BOGOR mengajak seluruh mahasiswa dan elemen masyarakat untuk membersamai kami dalam aksi “Bogor Menggugat Istana”," tulis undangan yang beredar. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini