News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Didemonstrasi

Sama-sama Sampaikan Tuntutan, Massa BEM SI Turun ke Jalan Besok, BEM Nusantara Pilih Jalur Audiensi

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa aksi dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang menggelar aksi di kawasan Patung Kuda tepatnya di depan Monas, Senin (28/3/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana aksi demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran pada 11 April mendatang terbagi dua kubu.

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Nusantara merupakan elemen dari berbagai perguruan tinggi nasional.

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan pihaknya memilih tetap berdemonstrasi di Istana Negara, Jakarta Pusat.

"Kami tetap untuk melaksanakan aksi, walaupun nantinya audiensi kita akan audiensi di jalanan bersama seluruh massa aksi," kata Luthfi Yufrizal dikonfirmasi, Sabtu (9/4/2022).

BEM SI menyatakan sudah bersurat kepada pihak kepolisian terkait aksi demo.

"Kami sudah bersurat, hari Jumat (8/4/2022) kemarin," ucap Luthfi.

Ia menyebut lebih kurang ribuan mahasiswa akan turun ke jalan menyuarakan aspirasi mereka.

"Estimasi kami 1.000 orang dari universitas yang tergabung dalam aliansi BEM SI," ujarnya.

Sedikitnya enam tuntutan akan disampaikan dalam aksi demonstrasi di depan Istana Negara, awal pekan besok.

Pertama, BEM SI mendesak Presiden Jokowi untuk tegas menolak penundaan Pemilu 2024 dan wacana tiga periode.

Kedua, menuntut dan mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi dan kebencanaan.

Ketiga, mendesak dan menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran dan menyelesaikan permasalahan ketahanan pangan lainnya.

Baca juga: Tagih Janji Jokowi, Senin BEM SI Demo Besar-besaran Tuntut soal Harga BBM, Minyak Goreng hingga IKN

Keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait.

Kelima, mendesak dan menuntut Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.

Terakhir, menuntut dan mendesak Jokowi-Maruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye pada sisa masa jabatan.

Sementara Koordinator BEM Nusantara Ahmad Marzuki mengatakan pihaknya memilih jalur audiensi ketimbang turun ke jalan.

"Ketika isu yang mereka angkat sama seperti isu yang kita angkat, kali ini kita lebih memakai jalur audiensi, apa yang bisa kita sampaikan ya kita sampaikan," katanya.

BEM Nusantara hanya menuntut program-program yang tidak sesuai dengan masyarakat.

Ahmad menyebut jika program pemerintah itu mendukung masyarakat, tentu akan disambut baik.

"Enggak jadi masalah karena mahasiswa ini tidak semua program pemerintah yang harus kita tolak, jika program tersebut baik kepada masyarakat ya nggak ada alasan untuk ditolak, tetapi program pemerintah yang memang kurang berpihak masyarakat memang kita tolak," katanya.

BEM Nusantara menjadi satu di antara perwakilan yang berdialog langsung dengan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto pada Jumat (8/4/2022) malam.

Ahmad mengatakan pertemuan itu membahas banyak hal, termasuk isu perpanjangan 3 periode jabatan presiden.
Menurutnya, hal itu tidak sesuai dengan UUD 1945.

"Kalau kita kajian secara konstitusi ya seperti itu, dan kami juga ya di satu sisi jika perpanjangan 3 periode presiden ini otomatis kita sudah dalam jalur amandemen UUD 1945, kedua kita sudah mengkhianati reformasi," katanya.

Demo di Majalengka

Mahasiswa di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, bakal kembali turun ke jalan menolak wacana Presiden Jokowi 3 periode.

Hal itu disampaikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Majalengka (Unma), Muhammad Halimi, kepada Tribun, Sabtu (9/4/2022).

Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majalengka juga telah menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD dalam tuntutan yang sama, Kamis (7/4/2022).

Mereka juga menyuarakan hal yang sama, yakni menolak Jokowi tiga periode.

Halimi mengatakan, pihaknya juga bakal turun ke jalan seperti yang dilakukan mahasiswa di daerah lain.

"Insyaallah, dari mahasiswa Unma juga akan turun ke jalan," ujar Halimi.

Pihaknya akan melakukannya pada awal pekan depan atau 11 April 2022.

Nantinya, Gedung DPRD menjadi sasaran unjuk rasa tersebut.

"Jadwal kami tanggal 11, pusat di DPRD," ucapnya.

Unjuk rasa di Gedung DPRD Majalengka nanti diklaim bakal diikuti ratusan mahasiswa.

Nanti juga, berbagai organisasi mahasiswa bakal ikut bergabung di dalamnya.

"Massa kurang lebih 150 orang dan kami bergerak bersama ormawa lainnya," jelas dia.

BEM Unma akan membawa sejumlah tuntutan.

Salah satunya, menolak adanya rencana masa jabatan Jokowi tiga periode.

Baca juga: BEM SI Berencana Gelar Aksi 11 April di Istana, Ini Kata Legislator PDIP

Sukabumi

Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Sukabumi (ABSI) akan mengepung kantor DPRD Kota Sukabumi.

Pada 11 April 2022 nanti, diperkirakan mencapai seribu mahasiswa ABSI dan sebagian kelompok Cipayung Plus Sukabumi.

Koordinator ABSI, Rifki Rizaldi mengatakan, pihaknya sejauh ini tengah melakukan konsolidasi dengan elemen BEM Kampus yang tergabung di ABSI dan Cipayung Plus Sukabumi.

"Untuk tanggal 11 April nanti, kami terus konsolidasi bersama teman-teman ABSI termasuk senior di Cipayung Plus Sukabumi," ujarnya kepada Tribunjabar.id, Sabtu (9/4/2022).

Rifki dalam rencana aksi yang akan digelar di DPRD Kota Sukabumi, ada tiga tuntutan yang disampaikan untuk pemerintah pusat.

Pertama, kara Rifki, menolak perpanjangan, penundaaan pemilu atau Jokowi tiga periode.

"Kami menolak jabatan Presiden tiga periode dan menolak amandemen undang-undang 1945," jelasnya.

Point selanjutnya yakni terkit mahalnya minyak goreng, kenaikan BBM yang berdampak pada kelangkaan dan ibu kota baru IKN

"Tuntutan selanjutnya, terkait denga kenaikan harga minyak goreng dan dampak kenaikan BBM dan menolak IKN," pungkasnya.

Makassar

Mahasiswa Makassar dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Universitas Bosowa (Unibos), dan Universitas Muhammadiyah (Unismuh) sudah bergerak.

Mereka turun jalan demo mulai siang hari, Jumat (8/4/2022).

Mereka tak peduli dahaga di tengah terik matahari.

Puasa tak menghalang mereka meneriakkan 10 tuntutan di tengah jalan.

Kemacetan pun tak terhindarkan.

"Kami akan terus demo. Besok, kami akan turun dengan massa lebih besar lagi," tegas Humas Forum Konsolidasi Mahasiswa Unhas, Khoirul Zaman mengatakan.

Mahasiswa se-Indonesia telah sepakat turun aksi bersama pada Senin, 11 April 2022.

Baca juga: Temui BEM Nusantara, Wiranto Singgung Soal Isu Jokowi 3 Periode hingga Minyak Goreng

Tuntutan BEM se-Indonesia

Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menggelar unjuk rasa besar-besaran di Jakarta pada Senin (11/4/2022).

Dalam unjuk rasa itu para mahasiswa akan menyampaikan sederet tuntutan.

"Iya betul memang kita merencanakan turun aksi kembali ditanggal 11 April," kata Koordinator Media BEM SI, Luthfi Yufrizal via pesan singkat kepada Tribunnews.com, Jumat (8/4/2022).

Ia menyebut aksi unjuk rasa kali ini merupakan lanjutan dari yang aksi sebelumnya yang pernah digelar pada 28 Maret silam.

Menurut Luthfi unjuk rasa ini digelar karena pada aksi sebelumnya BEM SI telah mengultimatum Presiden Jokowi melalui Kantor Staf Presiden (KSP) untuk mengambil sikap atas poin-poin tuntutannya.

Namun ternyata hingga saat ini belum ada respons dari pihak Istana.

"Aksi ini lanjutan dari sebelumnya. Sebelumnya kami mengultimatum 6 tuntukan harus sudah dijawab oleh Presiden Jokowi dalam waktu 14 hari. Tapi hingga saat ini belum ada respon dari pihak Istana. Makanya kami menggelar aksi ini untuk menagih janji (Presiden Jokowi) pada aksi sebelumnya," kata Luthfi.

Hal senada dikatakan Koordinator BEM SI, Kaharuddin. Ia menjelaskan aksi ini merupakan rangkaian lanjutan dari aksi sebelumnya pada 28 Maret 2022.

"Betul, aksi tanggal 11 April 2022 ini meminta jawaban dari aksi tanggal 28 Maret 2022. Bagaimana pemerintah atau Bapak Presiden Jokowi menjawab tuntutan kami selama 14 hari ini," kata Kaharuddin.

Beberapa poin tuntutan yang akan disampaikan mahasiswa pada demo nanti, di antaranya menstabilkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya Pertamax.

Kemudian, menuntut pemerintah membuat kebijakan harga bahan pokok di pasaran bisa lebih terjangkau.

BEM SI juga mendesak Jokowi bersikap tegas atau memberi pernyataan sikap menolak penundaan pemilu atau masa jabatan tiga periode karena sangat jelas mengkhianati konstitusi negara.

Tuntutan lainnya mendesak Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (UU IKN).

Kemudian mendesak Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait. Tuntutan berikutnya berkaitan dengan penyelesaian konflik agraria di Indonesia.

Serta mendesak Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin, berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.

Terkait jumlah massa aksi, Luthfi mengatakan peserta aksi unjuk rasa berasal dari berbagai universitas di Indonesia, mulai dari UNJ, PNJ, IT-PLN, STIE SEBI, STIE Dharma Agung, STIS Al Wafa, IAI Tazkia, AKA Bogor, UNRI, Unand, Unram, PPNP, Undip, UNS, UNY, Unsoed, SSG, dan STIEPER.

"Untuk estimasi massa mencapai 1.000 orang dari berbagai kampus di Indonesia," katanya.  (Tribun Network/Reynas Abdila, Tribunjabar, Tribun Timur)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini