"Sementara yang mengeroyok ini ngumpulnya di arah ke Palmerah," ujarnya dalam konferensi pers Cokro TV dan Pergerakan Indonesia untuk Semua, Senin, seperti diberitakan Wartakotalive.com.
Indra Jaya Putra merupakan kamerawan yang menemani Ade Armando saat aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI.
Ade dan timnya sedang membuat konten untuk Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS).
"Jadi mulanya setelah Pak Sigit, Kapolri ngomong, kita mau meninggalkan area demo itu."
"Mahasiswa juga sudah mulai mau meninggalkan demo. Mahasiswa mulai teratur mundur," ungkapnya.
Baca juga: Pengeroyok Ade Armando dan Emak-emak Provokator Teridentifikasi, Kapolda Imbau Pelaku Serahkan Diri
Baca juga: Ade Armando Dikeroyok hingga Pos Polisi Dibakar, Aksi 11 April Disebut Ditunggangi Kelompok Tertentu
Kemudian, Ade Armando dan kru PIS bersiap untuk melakukan wawancara terakhir dengan Ade, sebelum meninggalkan lokasi.
Menurutnya, datang sekelompok orang yang menghentikan kegiatan tersebut dari arah Palmerah.
"Pertama itu, pemicunya sih ibu-ibu, kayak cekcok gitu sama Bang Ade."
"Setelah cekcok itulah, pukulan pertamanya mulai, Bang Ade dipukul dari belakang," bebernya.
Polisi Kantongi Identitas 4 Terduga Pelaku
Diberitakan Kompas.com, Polda Metro Jaya telah mengantongi identitas terduga pelaku yang mengeroyok Ade Armando.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, mengatakan sudah ada empat terduga pelaku yang teridentifikasi oleh penyidik.
"Pertama atas nama Dhia Ul Haq, alamat Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur."
"Kedua bernama Ade Purnama, alamat Kampung Cijulang, Cisarua, Bogor," ujarnya dalam keterangannya, Senin.
Baca juga: Soal Pengeroyokan Ade Armando, Komisi III DPR: Biarkan Aparat Penegak Hukum Mengusutnya
Baca juga: Relawan Jokowi Nilai Pengeroyokan Ade Armando Tidak Manusiawi