Sedangkan gelar Sarjana, Ade Armando dapatkan dari Universitas Indonesia.
Ade Armando pernah menjadi anggota redaksi Jurnal Prisma pada 1988, sebelum ia menempuh program pascasarjana di Florida.
Ia memang memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam bidang jurnalistik.
Sekembalinya dari Amerika Serikat, ia bergabung dengan harian Republika dan menempati posisi sebagai redaktur.
Ade Armando mengakui dirinya ingin memasukkan nilai-nilai Islam pada media massa.
Namun karena kekecewaannya, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari koran tersebut pada 1998, saat rezim Soeharto masih bertakhta.
Ade Armando merasa tertekan karena pengaruh politik.
Sedangkan ia merasa media harus menyajikan informasi yang objektif.
Selain sebagai redaktur koran, Ade Armando meniti karier dan meraih penghargaan di berbagai bidang lainnya.
Baca juga: Sosok Try Setia, Disebut Pelaku Pengeroyokan Ade Armando, Padahal sedang di Kampung Halaman
Riwayat Pendidikan:
- SD Banjarsari 1 Bandung (1973)
- SMP Negeri 2 Bogor (1976)
- SMA Negeri 2 Bogor (1980)
- S1 dari Universitas Indonesia (1988)
- S2 dari Florida State University, Amerika Serikat (1991)
- S3 dari Universitas Indonesia (2006).
Riwayat Karier:
- Anggota Redaksi Jurnal Prisma (1988-1991)
- Redaktur Penerbitan Buku LP3ES (1991-1993)
- Redaktur Harian Republika (1993-1998)
- Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999)
- Direktur Media Watch & Consumer Center (2000-2001)
- Anggota Kelompok Kerja Tim Antardepartemen RUU Penyiaran, Kementrian Negara Komunikasi dan Informasi (2001)
- Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003)
- Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002)
- Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007)
- Anggota tim asistensi bagi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang P0rn0grafi (2007-2008)
- Pemimpin Redaksi Madina-online.net, sebuah versi dunia maya dari majalah Madina yang dipimpinnya (2008-2009)
- Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting (2014-sekarang).
Baca juga: Kutuk Keras Tindakan Anarkis terhadap Ade Armando, TUI Minta Pelaku Penganiayaan Diproses Hukum
Kontroversi Ade Armando