Formappi Minta Segera Usut
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, meminta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk segera mengusut oknum anggota DPR tersebut.
Jika hal itu dibiarkan, kata Lucius, akan mencoreng citra DPR.
"Karena itu saya kira sih ngga ada alasan bagi MKD untuk membiarkan kasus ini disebabkan publik sekian lama hanya karena ingin taat pada prosedur yaitu menunggu adanya laporan."
Baca juga: PDIP Duga Ada Pihak yang Jebak Anggotanya Saat Tertangkap Kamera Tonton Video Porno ketika Rapat
"Kasus ini terlampau memalukan untuk dibiarkan terlalu lama. Semakin lama prosesnya maka kewibawaan DPR akan semakin hancur di mata publik," kata Lucius Tribunnews, Minggu (10/4/2022).
MKD Segera Panggil Oknum
Dikutip dari Kompas.com, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR akan segera menindaklanjuti kabar anggotanya yang melanggar kode etik saat rapat berlangsung.
Wakil Ketua MKD Habiburokhman mengatakan bahwa MKD akan memanggil oknum anggota DPR tersebut.
Pemanggilan tersebut dilakukan untuk memeriksa kebenarannya.
"Kami pastikan kami akan memanggil anggota yang bersangkutan segera, kalau tidak sempat di masa sidang ini, di masa sidang besok."
"(Pemanggilan tersebut dialkukan) untuk meminta keterangan, konteksnya apa, kemudian apakah benar orang tersebut (melakukan apa) yang disebut-sebut (seperti yang diberitakan di media sosial)," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Viral Video Anggota DPR Diduga Nonton Video Porno, Formappi Minta MKD Turun Tangan
Baca juga: PDIP Duga Ada Pihak yang Jebak Anggotanya Saat Tertangkap Kamera Tonton Video Porno ketika Rapat
Habiburokhman menjelaskan dalam beberapa waktu terakhir MKD belum bisa bergerak mengusut peristiwa tersebut lantaran menunggu konfirmasi dari pihak terkait.
Pasalnya, peristiwa serupa sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu, namun tidak tindak lanjut dari MKD.
"Kayak kejadian di tahun 2000 sekian kan, bisa menghubungi kami untuk memberikan keterangan, itu lebih cepat lagi, lebih kuat lagi bagi kami untuk segera bertindak," lanjut Habiburokhman.