TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dhia Ul Haq satu di antara 6 tersangka pengeroyok Ade Armando di Jakarta saat demo mahasiswa, Senin (11/4/2022) dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan keagamaan.
Akibat pengeroyokan tersebut, Ade Armando, figur yang dikenal sebagai pegiat media sosial itu mukanya sampai babak belur dan menjalani perawatan di RS.
Kemudian pada Rabu (13/4/2022) dini hari, Dhia diamankan disebuah pondok pesantren kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Baca juga: Polisi Dalami Peran Pondok Pesantren di Serpong, Lokasi Tersangka Pengeroyok Ade Armando Ditangkap
SI (27) seorang pengurus pondok pesantren tersebut mengatakan, Dhia cukup aktif dalam kegiatan keagamaan di tempatnya.
"Dhia itu selalu jadi opsi kedua, khatib misalnya, dia bisa. Misal khatib utama mendadak enggak bisa, nah Dhia bisa menggantikan jadi khatib," kata SI kepada TribunJakarta.com, Rabu (13/4/2022) malam.
Kendati demikian, SI menegaskan kalau Dhia bukan pengurus ataupun anggota pondok pesantren.
Dhia hanya aktif dan menjadi anggota majelis di sekitar.
"Dia masuk di struktural organisasi majelis , setiap acara gede majelis dia (Dhia) jadi MC," sambung SI.
Sayangnya, pelaku Dhia menyalahi aturan dengan datang ke unjuk rasa yang diadakan badan eksekutif mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI).
Usut punya usut, Dhia berstatus bukan mahasiswa.
"Bukan (mahasiswa) dia juga bukan orang sini (Serpong). Dia sehari-hari kerjanya ojol (ojek online). Ya ada kesibukan lain lah bukan mahasiswa," ujar SI.
Baca juga: Keluarga Pastikan Ade Armando Dalam Keadaan Baik, Bisa Komunikasi dan Tertawa
Baca juga: Dhia Ul Haq Ditangkap, Pelaku Pengeroyok Ade Armando Bertambah 3 Orang
Pada Rabu (13/4/2022) dini hari pun, Polda Metro Jaya berhasil mengamankan Dhia Ul Haq, tersangka ketiga di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Ia diamankan setelah Muhammad Bagja dan Komar ditangkap lebih dulu oleh polisi.
Dari informasi yang didapatkan, Dhia diciduk disebuah pondok pesantren di Serpong.