News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Didemonstrasi

Demo 21 April 2022 Hari ini di Jakarta, Polisi Bakal Tutup Sejumlah Ruas Jalan

Penulis: Daryono
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua BEM UI Bayu Satria (almamater kuning) saat acara mimbar bebas sekaligus agenda bertajuk Kongres Rakyat di sekitaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Minggu (10/4/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Demonstrasi mahasiswa kembali berlangsung hari ini, Kamis 21 April 2022.

Kali ini, demonstrasi di antaranya akan dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).

Dikutip dari akun instagram resmi BEM UI, @bemui_official, demonstrasi hari ini akan dimulai sekira pukul 08.00 WIB.

Lokasi demonstrasi direncanakan di kawasan Patung Kuda Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Baca juga: Ada Demo Mahasiswa, Polda Metro akan Tutup Akses Jalan di Patung Kuda hingga Harmoni

Dalam demonstrasi ini, BEM UI akan menyampaikan tujuh tuntutan.

Di antaranya soal wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan kenaikan sembako. 

"SERUAN AKSI MASSA NASIONAL: SIDANG RAKYAT, TUJUH TUNTUTAN RAKYAT!

Halo, UI dan Indonesia!

Belakangan ini muncul berbagai polemik di berbagai lini kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah perpanjangan masa jabatan presiden yang disampaikan oleh empat menteri penjara konstitusi.

Tidak hanya itu, polemik yang beredar, seperti kenaikan bahan pokok, ekonomi, dan berbagai polemik lainnya disebabkan karena ketidaktegasan dan ketidaktepatan kebijakan dan tata kelola yang dijalankan oleh rezim saat ini.

Bersama kita jaga konstitusi dan mengkritisi kondisi negara dengan menyuarakan tujuh massa rakyat yang akan dibawa melalui aksi yang akan berlangsung pada:

hari, tanggal: Kamis, 21 April 2022
waktu: 08.00 sd Selesai
titik kumpul: Lapangan FISIP UI
titik aksi: Patung Kuda," tulis @bemui_official, Rabu (20/4/2022).

Poster seruan aksi demonstrasi 21 April 2022 yang diunggah di akun resmi BEM UI (Instagram @bemui_official)

Polisi siapkan rekayasa lalu lintas

Terkait rencana aksi demonstrasi hari ini, polisi akan melakukan rekayasa lalu lintas saat unjuk rasa.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, rencananya ada tiga titik unjuk rasa yaitu DPR RI, Patung Kuda dan Harmoni.

"Untuk demo besok (hari ini,-Red) akan ada beberapa rekayasa lalulintas yang akan kami lakukan sejak pagi mungkin sekitar pukul 09.00 WIB atau pukul 10.00 WIB," kata Sambodo di Stasiun Senen, Rabu (20/4/2022), sebagaimana diberitakan Tribunnews.com

Baca juga: Krisis Ekonomi Picu Bentrokan di Sri Lanka, Seorang Demonstran Tewas

Sambodo menambahkan, penutupan pertama akan diberlakukan kawasan Patung Kuda menuju Istana Negara dan seterusnya.

Kemudian, di Harmoni mengarah ke Istana Negara, Gambir, jalan Veteran 1, 2 dan 3 juga bakal ditutup oleh anggota kepolisian.

Selanjutnya penutupan lalin diberlakukan di depan DPR/MPR mencegah potensi anarkistis seperti demo pada Senin (11/4/2022) lalu.

"Kami sisakan hanya satu lajur yang melalui jalur busway di depan DPR. Petugas kami akan memasang water barrier di situ sehingga kepada masyarakat diharapkan sejak pagi untuk bisa menghindari kawasan DPR/MPR dan kawasan Istana Negara," ucap Sambodo.

Ia berharap saat unjuk rasa massa aksi tidak menutup persimpangan Harmoni. Selain itu, arus Harmoni dan Glodok.

"Yang dari arah Glodok semuanya kami belokan ke kiri ke arah jalan Veteran. Sedangkan yang dari veteran kami arahkan lurus ke arah Tomang," tegasnya.

Meski begitu, penutupan arus lalu lintas tersebut bersifat situasional. Apabila jumlah massa banyak, maka pihaknya akan mengalihkan arus dari Jalan Surya Pranoto dibelokan ke kiri ke arah Glodok.

Baca juga: Krisis Ekonomi Memburuk, Kerusuhan Pecah di Sri Lanka, Polisi Tembakkan Peluru Tajam ke Demonstran

Terakhir, Sambodo berpesan kepada massa aksi agar menyampaikan pendapat dimuka umum secara tertib dan damai.

Karena pihaknya tidak melarang masyarakat untuk berunjuk rasa di muka umum, dengan syarat bisa berjalan damai.

"Kami lakukan rekayasa lalulintas itu karena akan dipasang water barrier dan security barrier, jadi memang harus dibentang dan harus ditutup," pungkasnya.(*)

(Tribunnews.com/Daryono/Fandi Permana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini