TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shinta Gasenova adalah seorang dokter perempuan yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam keterangan video yang dibagikan KPK, Kamis (21/4/2022), Shinta membagikan tantangan dalam pekerjaan menghadapi tahanan KPK.
Ruang kesehatan itu berukuran 2x3 meter di lantai tiga Gedung Merah Putih KPK.
Di ruangan itu, Dokter Shinta memeriksa pasiennya dengan fasilitas seadanya.
Di samping ruangan pemeriksaan, terdapat juga tiga kubikel berjajar untuk diisi oleh suster dan paramedis lainnya.
Betapa minimalisnya ruang pemeriksaan dokter di KPK.
Belum lagi jika Dokter Shinta rutin mengadakan kunjungan pemeriksaan kepada tahanan.
Turun ke sel-sel tahanan dan memeriksa satu-persatu.
Di tengah pengapnya kondisi sel rutan KPK, Dokter Shinta sabar menanyakan kabar dan kondisi para tahanan.
Tak bisa dihindari, intimidasi pun juga didapat Dokter Shinta ini.
Apalagi jika tersangkanya adalah laki-laki, yang kerap kali sering menunjukkan arogansinya untuk bisa dirujuk keluar ke rumah sakit.
“Menangani tahanan itu tidak mudah."
"Macam-macam karakternya ya, karena ada yang berpura-pura sakit atau meminta dirujuk ke rumah sakit [RS] padahal enggak sakit," tuturnya dalam keterangan video yang dibagikan KPK, Kamis (21/4/2022)..
"Banyak juga yang marah dan mengintimidasi karena tidak diizinkan untuk keluar pergi ke RS. Pernah ada juga yang gebrak-gebrak meja jika tidak diizinkan,” kisahnya.
Dokter Shinta tetap bekerja secara profesional tidak gentar menghadapi hal tersebut.
Justru, Dokter Shinta menggunakan sisi feminitasnya, melalui pendekatan emosional agar tersangka yang sakit secara psikis dapat mencurahkan hatinya untuk mengelola stres selama di tahanan.
“Biasanya mereka pas baru masuk ke dalam rutan, pasti ada perasaaan tidak menerima, terkejut karena mereka ditangkap. Jika ada cerita seperti itu ya kita dengarkan karena balik lagi fokus ke masalah kesehatannya, saya ingin andil dalam pemberantasan korupsi, dengan membantu menyehatkan para pegawai maupun tahanan,” ujarnya.
Cerita Shinta Gasenova di atas disampaikan dalam momentum peringatan Hari Kartini, 21 April 2022.
Tercatat ada 509 pegawai perempuan dari total keseluruhan 1551 pegawai di KPK, atau sebesar 33%.
Mereka tersebar di berbagai unit, yaitu Sekretariat Jenderal; Kedeputian Bidang Informasi dan Data; Pencegahan dan Monitoring; Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Koordinasi dan Supervisi, hingga Kedeputian Bidang Penindakan.