News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Fenomena Lone Wolf, Perlu Kampanye Positif di Media Sosial

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Stop Radikalisme.

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial kerap disalahgunakan untuk menyebarluaskan berita bohong, ujaran kebencian dan narasi radikal yang dapat melahirkan serigala tunggal atau lone-wolf dalam aksi terorisme.

Fenomena ini harus menjadi perhatian seluruh kalangan masyarakat.

Mengingat saat ini pengguna media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang yang mengalami peningkatan 12,35% dan didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z.

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Dedi Sambowo mendorong masyarakat mengoptimalkan media sosial untuk mengampanyekan pesan-pesan positif.

"Kontra narasi melalui media sosial merupakan upaya yang efektif, dibutuhkan upaya dan keterlibatan seluruh pihak untuk dapat mendiseminasikan kontra narasi di media sosial," ujar Dedi Sambowo dalam webinar bertema Kolaborasi Lakukan Kebaikan yang diselenggarakan Humas BNPT, pada Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Kepala BNPT: Aksi Kekerasan Potensi Pintu Masuk Paham Radikal

Baca juga: BNPT Bakal Transparan dalam Upaya Penanggulangan Terorisme

Menurut dia, kontra narasi dilakukan melalui kolaborasi seluruh unsur masyarakat termasuk di dalamnya pemerintah, akademisi, komunitas, media dan pelaku usaha.

Dedi Sambowo optimistis jika seluruh pihak menyebarkan narasi positif dalam berinteraksi di media sosial dampaknya akan besar untuk Indonesia yang damai.

"Jika upaya kontra narasi dilakukan oleh seluruh pihak secara kolaboratif, maka tidak akan ada lagi ruang bagi narasi kebencian bernuansa radikal terorisme," lanjutnya.

Peran serta seluruh masyarakat pengguna media sosial dalam memberikan informasi dan juga narasi yang positif akan berperan penting dalam membangun situasi Indonesia yang damai.

Di kesempatan itu, webinar turut diisi oleh peneliti dan pengajar tetap program vokasi Universitas Indonesia Devie Rahmawati, Co-founder sekaligus Executive Director Peace Generation Indonesia Irfan Amali.

Serta peraih Best of Learning and Education TikTok Award 2021 Vina Muliana serta dihadiri oleh kalangan pelajar, mahasiswa dan beberapa perwakilan Kementerian/Lembaga sebagai realisasi dari semangat pentahelix. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini