Dalam beberapa hari terakhir mulai muncul wacana pasangan calon presiden dan wakil presiden atau Capres-Cawapres di Pilpres 2024.
Diantaranya pasangan Prabowo-Puan, Ganjar-Erick, dan Anies-AHY.
Mengomentari hal itu, Pakar Psikologi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Dicky Pelupessy, menilai pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 harus menunjukkan adanya kecocokan.
"Sehingga calon pasangan tersebut dapat saling melengkapi. Sebagai seorang pemimpin politik, harus memiliki motif berkuasa dan menjadi pemenang," kata Dicky dalam keterangannya yang diterima, Selasa (10/5/2022).
Menurutnya, masyarakat membutuhkan pemimpin yang berprestasi cemerlang.
Baca juga: Pengamat Sebut Elektabilitas dan Soliditas PDI-P Jadi Modal Besar Puan di Pilpres 2024
Baca juga: Parpol Penyuplai Jabatan Publik, Puan Nilai Program PCB oleh KPK Sangat Relevan
5. Sikap Deddy Corbuzier Diapresiasi Cholil Nafis
Ketua Bidang Dakwah dan Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis, memberikan apresiasi kepada figur publik Deddy Corbuzier yang telah meminta maaf dan menghapus tayangan soal pasangan LGBT di siniar YouTube miliknya.
Menurut dia, Deddy sebagaimana manusia normal memang tidak bisa lepas dari kesalahan.
”Semua orang pasti pernah berbuat salah dan yang paling baik kalau mau bertaubat,” ujar Cholil Nafis dalam keterangannya, Selasa (10/5/2022).
Cholil melihat bahwa Deddy telah mengakui kekhilafan dan meminta maaf.
"Kesalahan nge-podcast pasangan sejenis sudah minta maaf dan menghapus kontennya. Itulah taubatnya," ujar Dosen UIN Syarif Hidayatullah itu.
(Tribunnews.com)