News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jabatan Kepala Daerah

SOSOK 5 Gubernur yang Masa Jabatannya Berakhir pada Mei, Ini Pj Gubernur Pengganti Mereka

Penulis: Sri Juliati
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie (kiri) dan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan (kanan). Sosok lima gubernur yang masa jabatannya berakhir pada bulan Mei. Inilah penjabat gubernur yang akan menggantikan mereka dan akan dilantik Kamis (12/5/2022) besok.

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak lima gubernur di Tanah Air akan mengakhiri masa jabatannya pada Mei ini.

Mereka adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan dan Gubernur Banten Wahidin Halim.

Tiga sosok lainnya adalah Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, Gubernur Sulawesi Barat Muhammad Ali Baal Masdar, dan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.

Jabatan mereka akan digantikan oleh penjabat (PJ) gubernur yang akan dilantik di Istana pada Kamis (12/5/2022) besok.

Baca juga: Beredar Daftar Nama Penjabat Gubernur di 5 Provinsi yang Akan Dilantik Mendagri Kamis 12 Mei Besok

Baca juga: Daftar Pejabat yang Disebut Bakal Dilantik sebagai PJ Gubernur Kamis Besok, Ada Mantan Kabaintelkam

Hal ini disebabkan tidak ada pemilihan kepala daerah (pilkada) baik di level bupati, wali kota, maupun gubernur pada 2022 dan 2023.

Semua hajatan pemilihan kepala daerah akan digelar pada 2024.

Dengan demikian, jabatan gubernur di lima provinsi akan kosong dan digantikan PJ gubernur sampai akhirnya gubernur baru terpilih.

Inilah sosok gubernur yang masa jabatannya berakhir pada Mei, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:

1. Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan

Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan. (Bangka Pos)

Erzaldi Rosman Djohan menjabat sebagai Gubernur Kepulauan Bangka Belitung yang menjabat sejak 12 Mei 2017.

Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Bupati Bangka Tengah dua periode yakni 2010–2017.

Di Pilkada Bangka Belitung 2017, kader Partai Gerindra itu berpasangan dengan Abdul Fatah.

2. Gubernur Banten, Wahidin Halim

Gubernur Banten Wahidin Halim sumpah dan janji pelantikan Bupati-Wakil Bupati Pandeglang dan Wali Kota-Wakil Wali Kota Tangerang Selatan hasil Pilkada Serentak 2020 di Pendopo Gubernur Banten, Senin (26/4/2021). (Dok Pemprov Banten)

Wahidin Halim memimpin Provinsi Banten sejak 12 Mei 2017 dan berpasangan dengan Andika Hazrumy.

Kader Partai Demokrat itu pernah menjabat sebagai Wali kota Tangerang selama dua periode dari 2003-2013.

Namun sebelum masa jabatannya habis, Wahidin Halim mundur dari jabatannya karena akan mencalonkan diri di Pileg 2014.

Ia pun terpilih menjadi anggota DPR RI dan menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Demokrat mewakili Dapil Banten III.

Belum habis masa jabatannya di DPR, Wahidin Halim maju di Pilkada Banten 2017 bersama Andika Hazrumy dan terpilih sebagai gubernur.

3. Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. (KOMPAS IMAGES/Fabian Januarius Kuwado)

Rusli Habibie adalah Gubernur Gorontalo dan telah menjabat selama dua periode, yaitu 2012–2017 dan 2017–2022.

Sebelum menjadi Gubernur Gorontalo, kader Partai Golkar itu menjabat sebagai Bupati Gorontalo Utara periode 2008–2012.

Pria berusia 58 tahun itu merupakan keponakan Presiden ke-3 RI, BJ Habibie.

4. Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar

Masa Jabatan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar (ABM) akan berakhir pada Kamis (12/5/2022), besok. (Instagram @pemprov_sulbar)

Gubernur selanjutnya yang masa jabatannya berakhir adalah Ali Baal Masdar.

Bersama Enny Anggraeny Anwar, Ali Baal Masdar terpilih dengan keunggulan kurang dari 5.000 suara pada Pilkada 2017.

Kader Partai Golkar itu sebelumnya menjabat sebagai Bupati Polewali Mandar untuk periode 2004-2009.

Ia kemudian terpilih lagi untuk periode berikutnya, 2009-2014.

Ali Baal Masdar merupakan tokoh pembentukan Provinsi Sulawesi Barat.

5. Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan

Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan. (Istimewa)

Terakhir, ada Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang masa jabatannya juga berakhir pada tahun ini.

Sebelum menjadi orang nomor satu di Papua Barat, Dominggus Mandacan pernah menjabat sebagai Bupati Manokwari 2 periode yakni 2000–2005 dan 2005–2010.

Ia juga pernah menjadi Pejabat Bupati Pegunungan Arfak periode 2013–2015.

Siapa Pengganti Mereka?

Hingga berita ini diturunkan, belum dirilis nama lima pejabat yang bakal dilantik sebagai Pj Gubernur.

Meski demikian, terdapat tiga nama yang disebut-sebut dipastikan bakal dilantik sebagai Pj Gubernur pada Kamis besok. 

Pelantikan kelima Pj Gubernur seharusnya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, karena Presiden tengah berada di Amerika Serikat, pelantikan lima Pj Gubernur itu akan dilakukan oleh Menteri dalam Negeri Tito Karnavian.

 "Yang melantik Mendagri," kata Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Rabu (11/5/2022).

Berikut daftar tiga nama pejabat itu beserta profil singkatnya: 

1. Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Sulawesi Barat

Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Akmal Malik di kantor Kemendagri, Senin (13/1/2020) (Puspen Kemendagri)

Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik disebut akan dilantik menjai PJ Gubernur Sulbar menggantikan Gubernur Muhammad Ali Baal Masdar yang masa jabatannya habis.

Kabar penunjukkan Akmal Malik sebagai Pj Gubernur Sulbar disampaikan sumber dari kalangan pemerintahan.

"Ya itu benar," kata sumber tersebut saat dikonfirmasi Rabu 911/5/2022), diutip dari Kompas.com.

Kabar penunjukan Akmal sebagai PJ Gubernur Sulbar juga dibenarkan Ketua DPRD Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar), Lukman Said, Rabu (11/5/2022).

Dikutip dari Kompas.id, Lukman telah menerima undangan pelantikan Penjabat Gubernur Sulbar yang ditandatangani Sekjen Kementerian Dalam Negeri Suhajar Diantoro pada 10 Mei 2022.

Lantas siapakah Akmal Malik?

Akmal Malik saat ini menjabat sebagai Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri.

Ia lahir di Pulau Punjung, Dharmasraya, Sumatera Barat pada 16 Maret 1970.

Lulusan IPDN ini merupakan Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (DPN IKAPTK).

Akmal Malik menjabat sebagai Direktur Jenderal Otonomi Daerah pada Kementerian Dalam Negeri terhitung mulai tanggal 9 September 2019

Dia juga sempat menjabat sebagai Plt. Direktur Jenderal Otonomi Daerah sejak 1 Maret 2019.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Otonomi Daerah (2018-2019).

Akmal bergabung dengan Kementerian Dalam Negeri khususnya Direktorat Jenderal Otonomi Daerah pada tahun 2014 di Subbag Kepegawaian pada Bagian Perundang-Undangan dan Kepegawaian Setditjen Otonomi Daerah

2. Komjen Paulus Waterpauw sebagai Pj Gubernur Papua Barat

Komjen Paulus Waterpauw semasa menjabat Kabaintelkam Polri pada diskusi virtual "Memaknai Pancasila dalam Konteks Mewujudmam Papua Damai". (istimewa)

Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan di Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Kemendagri, Komjen Paulus Waterpauw disebut bakal dilantik sebagai Pj Gubernur Papua Barat pada Kamis besok.

Paulus Waterpauw diketahui lahir di Fakfak, Papua Barat pada 25 Oktober 1963.

Sebelum menjabat menjabat sebagai Deputi di BNPP, Komjen Paulus Waterpauw menjabat sebagai Kabaintelkam Polri.

Berbagai posisi strategis pernah dijabat oleh Komjen Paulus Waterpauw.

Di antaranya, ia pernah menjadi Wakapolda Papua pada 2011, Kapolda Papua Barat pada 2014, Kapolda Papua pada 2015, dan Wakabaintelkam Polri pada 2017.

Selain itu, ia juga pernah memegang komando sebagai Kapolda Sumatra Utara dan Kapolda Papua pada 2019.

3. Al Muktabar sebagai Pj Gubernur Banten

Sekda Banten Al Muktabar (bantenprov.go.id)

Sekda Banten Al Muktabar disebut bakal dilantik sebagai Pj Gubernur Banten pada Kamis besok.

Dikutip dari laman Pemprov Banten, Al Muktabar lahir pada 12 Juni 1956 di Jakarta.

Setelah lulus dari SMA, ia menempuh kuliah S1 di jurusan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu dan lulus tahun 1989.

Setelah itu, ia melanjutkan S2 di UGM dengan mengambil jurusan Ketahanan Nasional, lulus tahun 1996 dan di Polytechnic Institute of New York, jurusan Studi Applied Statistics, lulus tahun 1998

Sementara pendidikan S3 ia dapatkan di dua perguruan tinggi yakni di Jurusan Sosial Program Studi Administrasi Negara Universitas Padjajaran Bandung, lulus tahun 2004 dan Jurusan Social Sciences, Program Studi Urbar and Regional Planning di The Florida State University dan Lulus tahun 2006.

Sementara riwayat pekerjaan Al Muktabar di antaranya ia pernah menjadi Widyaiswara Utama Kemendagri, Kepala Bidang Kerjasama Antar Negara di Kemendagri dan Mantan Ketua Umum Ikatan Widyaiswara Indonesia (IWI).

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Daryono) (Kompas.comDian Erika Nugraheny/Habluddin Hambali)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini