News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sektor Kelautan dan Perikanan Diminta Turut Jaga Kelestarian Lingkungan Hidup

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Jabar Harmoni Podcast episode ke 2 yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni ITB Jawa Barat dengan mengusung tema “Mas Treng, Jalesveva Jayamahe?”.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan ekonomi biru atau Blue Economy tengah menjadi fokus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Blue Economy, kata Wahyu, saat ini yang menekankan pada keseimbangan dua aspek pada ekosistem kelautan yaitu ekologi dan ekonomi.

Menurutnya, keberlanjutan sektor kelautan dan perikanan Indonesia harus menekankan pada menjaga kelestarian lingkungan hidup di ekosistem bahari.

"Ekonomi biru mampu membuka peluang investasi dan lapangan kerja serta mendongkrak perekonomian nasional. Maka dari itu KKP memiliki 3 fokus program 2021-2024 yakni penangkapan terukur, budidaya yang berorientasi ekspor dan kampung bahari yang berbasis kearifan lokal," ujar Wahyu melalui keterangan tertulis, Sabtu (14/5/2022).

Hal tersebut diungkapkan oleh Wahyu dalam acara Jabar Harmoni Podcast episode ke 2 yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni ITB Jawa Barat dengan mengusung tema “Mas Treng, Jalesveva Jayamahe?”.

Baca juga: Kembali Gagalkan Penyelundupan 158 Ribu Benih Lobster, KKP: Kami Ingatkan Lagi, Sudah Tobat Saja

Sementara itu, Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Aruna, Farid Naufal Aslam menyampaikan komitmen untuk menjadikan laut sebagai mata pencaharian yang lebih baik bagi semua orang khususnya nelayan dan masyarakat pesisir.

"Kami melihat potensi maritim Indonesia sangat besar, Indonesia sebagai negara terbesar kedua sebagai penghasil ikan di dunia, potensi seperti ini tentunya harus dipertahankan," ucap Farid.

Menurutnya, melalui teknologi yang Aruna kembangkan dapat membantu proses bisnis menjadi lebih efisien dan meringkas mata rantai proses rantai pasokan.

Serta mencatat transaksi harian dalam hal pengoptimalan data serta implementasi AI di masa depan untuk penangkapan ikan berkelanjutan.

"Aruna juga memiliki harapan 5 hingga 10 tahun kedepan menjadi perusahaan yang berfokus pada keberlanjutan serta dapat mengejar pertumbuhan lebih dari lima kali dengan hanya memenuhi pesanan dari pelanggan yang ada," kata Farid.

Indonesia, menurutnya, kaya dengan sumber daya hasil lautnya. Sehingga banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat pesisir khususnya nelayan Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini