Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyakit Hepatitis Akut pertama kali ditemukan di Inggris Raya pada 5 April 2022 dan dilaporkan terus meluas.
Per Jumat (13/5/2022), penyakit Hepatitis Akut telah terdeteksi di 20 negara dengan jumlah kasus 228 orang, yang mana lebih dari 50 kasus tambahan saat ini masih diselidiki.
Di Indonesia, dugaan kasus Hepatitis Akut dilaporkan mencapai 18 kasus.
Dari jumlah tersebut, sembilan kasus di antaranya masuk status pending classification, tujuh discarded, satu dalam proses verifikasi, dan satu probable.
Tujuh kasus discarded terdiri dari satu orang positif Hepatitis A.
Satu orang positif Hepatitis B, satu orang positif Tifoid, dua orang demam berdarah dengue (DBD).
Sedangkan dua lainnya berusia lebih dari 16 tahun.
Baca juga: Kemenkes Lakukan 4 Upaya Pencegahan untuk Tekan Penyebaran Hepatitis Akut di Indonesia
Selain itu, dari hasil investigasi kontak tidak ditemukan adanya penularan langsung dari manusia ke manusia.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr Mohammad Syahril SpP MPH mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai upaya mitigasi untuk mengantisipasi meluasnya penyakit Hepatitis Akut di Indonesia.
Langkah pertama, mengumpulkan informasi global seputar Hepatitis Akut secara cepat.
“Sejak ditemukan penyakit Hepatitis Akut di Inggris Raya, Kemenkes bergegas melakukan koordinasi dengan lembaga kesehatan dari negara lain seperti Center for Disease Control (CDC)," ungkapnya pada keterangan resmi, Minggu (15/5/2022).
Kemenkes juga aktif mencari informasi global maupun regional melalui informasi resmi yang dikeluarkan WHO, CDC, dan Pemerintah Inggris.
Baca juga: Penelitian di AS Tunjukkan Kemungkinan Hubungan Hepatitis Akut dengan Covid-19
Kedua, meningkatkan kewaspadaan publik.