Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan masyarakat, di antaranya mencuci tangan pakai sabun, memasak makanan dan minuman hingga matang.
Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan alat makan yang bersih, menghindari kontak dengan orang sakit, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Diberitakan Tribunnews.com, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan Kemenkes masih melakukan investigasi mengenai penyebab kejadian Hepatitis Akut misterius ini melalui pemeriksaan panel virus lengkap.
Untuk itu, Siti Nadia meminta masyarakat berhati-hati selama masa investigasi ini.
Ia menambahkan, Kemenkes telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua minggu terakhir setelah WHO menyatakan kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak yang belum diketahui penyebabnya ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Update Kasus Dugaan Hepatitis Akut: Total 18 Kasus, 7 Orang Meninggal
Sebelumnya, Kemenkes mengumumkan jumlah pasien yang diduga bergejala hepatitis akut di Indonesia.
Hingga Jumat (13/5/2022), terdapat 18 kasus diduga hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
Dari total 18 kasus tersebut, terdeteksi di tujuh provinsi.
Adapun DKI Jakarta menjadi wilayah terbanyak yang jumlah kasusnya sebanyak 12 orang.
"Sampai saat ini (hari ini), ada 18 kasus yang bergejala yang disebut dengan acute hepatitis of unknown etiology atau hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya," kata Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta, dr. Mohammad Syahril, Jumat (13/5/2022).
Syahril menjelaskan, ada 9 kasus di antaranya pending klasifikasi (masih pemeriksaan), 7 kasus discarded (disingkirkan), sedangkan 1 kasus probable (kemungkinan hepatitis akut) dan 1 kasus dalam proses verifikasi.
Adapun 7 kasus yang disingkirkan dari hepatitis akut karena diketahui Hepatitis A, Hepatitis B, Tifoid, Demam Berdarah Dengue (DBD) dan usia di atas 16 tahun.
Lebih lanjut, Syahril menyebut, 18 kasus dugaan hepatitis akut terdeteksi di Sumatera Barat (1), Sumatera Utara (1), Kepulauan Bangka Belitung (1), DKI Jakarta (12), Jawa Barat (1), Jawa Timur (1), dan Kalimantan Timur (1 ).